JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) memastikan proses evakuasi dan perbaikan di kedua jalur antara Stasiun Sentolo-Stasiun Wates telah selesai sejak Rabu malam, pukul 23.25 WIB.
Kini, perjalanan kereta api berangsur normal kembali, mulai Kamis pagi ini.
EVP of Corporate Secretary KAI Raden Agus Dwinanto Budiadji mengatakan, meski perjalanan kereta sudah berangsur normal, namun saat ini masih tersisa tiga dari delapan kereta api yang terlambat pascaevakuasi dan perbaikan jalur di petak antara Sentolo-Wates.
Rinciannya, KA 52 (argo parahyangan) berangkat Stasiun Gambir pukul 08.15, lambat 50 menit; KA 88 (Fajar Utama Slo) berangkat Stasiun Pasarsenen pukul 06.35, lambat 50 menit dan KA 222 (Jaka Tingkir) estimasi berangkat Stasiun Pasarsenen pukul 13.40, lambat 100 menit.
“KAI menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pelanggan yang mengalami keterlambatan imbas proses normalisasi jalur rel di antara Stasiun Sentolo-Stasiun Wates, pasca anjloknya KA Argo Semeru Selasa 17 Oktober lalu,” kata Agus dalam keretangan resmi, Kamis, 19 Oktober.
Agus menekankan juga KAI tetap memberikan kompensasi keterlambatan pada pelanggan terdampak pada kesempatan pertama sesuai peraturan yang ada.
Untuk pemberian kompensasi kepada penumpang terdampak kecelakaan ini, KAI mematuhi Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor PM 63 Tahun 2019 tentang Standar Pelayanan Minimum Angkutan Orang dengan Kereta Api.
Dalam hal keterlambatan keberangkatan kereta api antarkota lebih dari 1 jam, penumpang dapat membatalkan tiket dan mendapatkan pengembalian seluruh biaya tiket. Jika tidak membatalkan tiket, maka:
a. Diberikan minuman ringan untuk keterlambatan lebih dari 1 jam.
b. Diberikan minuman dan makanan ringan berat untuk keterlambatan lebih dari 3 jam.
“Terkait penyebab anjloknya KA 17 Argo Semeru, KAI telah berkoordinasi dengan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dan Kementerian Perhubungan untuk menginvestigasi kejadian ini,” kata Agus.
Terkaitan dengan potensi kerugian, kata Agus, saat ini masih dalam tahap perhitungan. KAI tetap fokus dan berkomitmen terhadap keselamatan dan pelayanan optimal kepada seluruh pelanggan.
“KAI berkomitmen melakukan evaluasi melaksanak pembinaan dan koordinasi dengan jajaran Kepala Daerah operasi dan Divisi regional guna peningkatan keselamatan perjalanan kereta api ke depannya,” tutup Agus.
BACA JUGA:
Sebelumnya diberitakan, jalur antara Stasiun Sentolo-Stasiun Wates tidak dapat dilalui karena terjadi ajloknya KA 17 Argo Semeru relasi Surabaya Gubeng-Gambir di KM 520 + 4 petak jalan antara Stasiun Sentolo-Stasiun Wates pada Selasa, 17 Oktober.
Dampak adanya insiden tersebut, beberapa KA mengalami keterlambatan kedatangan, di antaranya:
1. KA 17 (Semeru), relasi Surabaya Gubeng - Gambir datang 00.35 lambat 295 menit
2. KA 55 (Gajayana), relasi Surabaya Gubeng - Gambir datang 05.00 lambat 110 menit
3. KA 9 (Argo Dwipangga), relasi Solo - Gambir datang 05.07 lambat 97 menit
4. KA 57 (Brawijaya), relasi Malang – Gambir datang 07.06 lambat 127 menit
5. KA 59 (Bima), relasi Surabaya Gubeng – Gambir, diperkirakan datang 09.44 lambat 224 menit
6. KA 139 (Senja Utama Yogyakarta), relasi Yogyakarta – Pasar Senen, datang 01.43 lambat 40 menit
7. KA 87 (Senja Utama Solo), relasi Solo – Pasar Senen, datang 04.14 lambat 79 menit
8. KA 103 (Singasari), relasi Yogyakarta – Pasar Senen, datang 07.07 lambat 58 menit