Kepala Otorita IKN Sebut Kesejahteraan Masyarakat dan Kearifan Lokal jadi Perhatian
Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono. (Foto: Dok. ANTARA)

Bagikan:

SAMARINDA - Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) Bambang Susantono menyatakan kesejahteraan masyarakat di sekitar kawasan IKN dan kearifan lokal menjadi perhatian dalam pembangunan IKN.

"Warga lokal di kawasan IKN adalah warga saya, tentu saya bela mereka. Bahkan kesejahteraan warga adalah target kami, jangan sampai ada Ibu kota warga jadi tidak baik, saya tidak mau ini terjadi," ujar Bambang dikutip dari Antara, Senin, 4 September.

Ia juga mengaku telah menyampaikan kepada Deputi Kepala OIKN Bidang Sosial, Budaya dan Pemberdayaan Masyarakat, Alimuddin agar pemukiman warga dipertahankan dan budaya lokal lebih ditonjolkan semaksimal mungkin, supaya budaya lokal muncul di publik tidak hanya menjadi objek, namun harus jadi subjek.

Hal ini ia katakan saat melakukan diskusi dengan empat tokoh adat Balik dan Paser, di Hunian Pekerja Konstruksi IKN, Sabtu (2/9) guna memberikan pemahaman akan pentingnya mempertahankan kearifan lokal adat istiadat masyarakat.

Empat tokoh adat itu adalah Hasanudin selaku Ketua Lembaga Adat Paser (LAP) Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), lantas Sibukdin selaku tokoh adat Suku Balik Kelurahan Sepaku, kemudian Jumbaen selaku tokoh adat Paser Kelurahan Pemaluan, dan Sopian Noor selaku Ketua Adat Paser Kelurahan Maridan.

"Pada prinsipnya, warga adat Balik dan Paser di Sepaku adalah warga saya, sehingga kepentingan mereka juga kepentingan saya. Jika warga tidak mau banjir maka saya pun tidak ingin itu terjadi," kata Bambang.

Dalam kesempatan itu ia juga mengajak para tokoh adat tetap mempertahankan kearifan lokal, adat istiadat, karena yang diinginkan OIKN pun demikian, yakni adat istiadat lokal harus dipertahankan, sehingga peran aktif para tokoh dan ketua adat pun sangat dibutuhkan.

"Kami ingin memperkenalkan ke dunia bahwa di wilayah IKN memang punya kekayaan adat istiadat yang tetap lestari, maka kami memulai satu skema pariwisata dilengkapi sejumlah fasilitas yang tradisional baik penginapan, makanan, hingga adat istiadat," katanya.