JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) merilis Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada Agustus 2023. IKI pada bulan ini diketahui tetap berada pada level ekspansi, yakni 53,22.
"IKI pada Agustus 2023 mencapai 53,22 (ekspansi) atau melambat 0,09 poin dibandingkan dengan Juli 2023 yang mencapai 53,31," ujar Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif saat menyampaikan rilis IKI Agustus 2023 di Gedung Kemenperin, Jakarta, Kamis, 31 Agustus.
Febri mengatakan, meski mengalami perlambatan sebesar 0,09 poin, tetapi seluruh indeks variabel pembentuk IKI mengalami ekspansi.
"Ekspansi itu baik variabel pesanan baru, produksi maupun persediaan produk dengan peningkatan nilai indeks pada variabel persediaan produk dari 50,44 menjadi 51,85 (naik 1,41 poin)," kata Febri.
Dia menambahkan, ada sejumlah subsektor industri yang menjadi penyumbang ekspansi, seperti subsektor kendaraan bermotor dan trailer, alat angkut lainnya, dan subsektor minuman.
Sementara, yang masih kontraksi adalah industri tekstil, industri kayu, barang dari kayu dan gabus, dan industri pakaian jadi atau konveksi.
Menurut Febri, secara umum kepercayaan industri di Agustus 2023 masih sangat baik. Nilai IKI yang ekspansi pada Agustus 2023 sejalan dengan persentase pelaku usaha yang menyatakan kondisi kegiatan usahanya meningkat 32,8 persen atau lebih tinggi dibandingkan kondisi Juli sebesar 32,0 persen.
BACA JUGA:
"Sedangkan, pelaku usaha yang menyatakan kondisi usahanya stabil pada Agustus 2023 sebesar 42,9 persen atau turun dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 45,4 persen," ucap dia.
Pada Agustus 2023, lanjut Febri, secara umum pelaku usaha masih optimis memandang kondisi usaha selama enam bulan ke depan, dengan jumlah 66 persen.
Mayoritas responden yang menjawab optimis menyampaikan keyakinannya akan kondisi pasar pasar yang akan membaik, dan kepercayaan karena kebijakan pemerintah pusat yang lebih baik.
Adapun sebanyak 24,8 persen pelaku usaha menyatakan kondisi usahanya stabil selama enam bulan ke depan, dan 9,2 persen pelaku usaha menyatakan pesimis terhadap kondisi usaha dalam 6 bulan ke depan.
"Tingkat pesimisme pelaku usaha selalu di bawah 10 persen selama lima periode terakhir," imbuhnya.