SURABAYA - Melalui karya inovasinya Reprotect, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Jawa Timur meraih silver medal pada International lnvention, Innovation and Technology Exhibition (ITEX) 2023 yang diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia, beberapa waktu lalu.
"Penghargaan ini adalah hasil dari kerja keras dan dedikasi tim kami serta semangat perubahan yang kuat di PLN," kata General Manager PT PLN (Persero) UID Jawa Timur Lasiran dalam keterangannya, di Surabaya, Sabtu.
Lasiran berharap melalui inovasi yang dikembangkan ini dapat menumbuhkan iklim inovasi yang terus membawa perbaikan untuk kualitas layanan maupun keandalan PLN ke depan.
"Kami sangat berterima kasih kepada para inovator, dan ini menjadikan motivasi untuk kami selalu berinovasi khususnya dalam menyediakan pasokan listrik yang andal dan berkualitas kepada masyarakat," ujar Lasiran dikutip ANTARA, Sabtu, 27 mei.
Reprotect merupakan satu kesatuan alat yang berfungsi sebagai pengaman Alat Pengukur dan Pembatas (APP) dari potensi penyalahgunaan oknum tidak bertanggung jawab.
Reprotect dipasang permanen pada gardu distribusi dan panel APP dan beroperasi secara real-time mengirimkan data pada server serta memberikan informasi berupa notifikasi jika terjadi kondisi-kondisi anomali yang dapat menimbulkan kerugian perusahaan.
"Reprotect merupakan smart lock sistem baru bagi PLN khususnya untuk menjaga keamanan titik transaksi antara PLN dengan konsumen yang selama ini tentunya memiliki risiko yang berpotensi kerugian bagi korporasi," ujar salah satu inovator Muhammad Syaifuddin.
BACA JUGA:
Lebih lanjut, Syaifuddin menuturkan latar belakang dibuatnya inovasi ini ialah ditemukannya 34 kali pelanggaran pada panel APP yang dilakukan oleh oknum tidak bertanggung jawab. Hal inilah yang mendasari dibuatnya sistem penguncian canggih untuk memastikan titik transaksi tetap fair, aman dan termonitor dengan baik.
"Inovasi ini mampu mengirimkan notifikasi saat terjadi anomali sistem pengukuran dan memperbaiki proses manajemen akses APP dilengkapi otorisasi Id-card dan deteksi wajah terintegrasi dalam aplikasi android dan web server. Dengan adanya notifikasi ini akan mempercepat temuan potensi-potensi kehilangan kWh akibat kelainan atau pelanggaran yang dilakukan oleh oknum," pungkas Syaifuddin.