JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) berpartisipasi sebagai penyelenggara pendidikan untuk Beasiswa Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit, pada tahun ini.
Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kemenperin Masrokhan menyebut, program beasiswa tersebut dilakukan untuk menghasilkan SDM di industri pengolahan sawit, di samping pendirian unit pendidikan vokasi, seperti Politeknik Teknologi Kimia Industri (PTKI) Medan dan Politeknik Akademi Teknologi Industri (ATI) Padang.
"Selain membuka penerimaan mahasiswa lewat jalur reguler, kedua kampus Kemenperin tersebut bekerja sama dengan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dalam partisipasi sebagai penyelenggara pendidikan untuk Beasiswa Pengembangan SDM Perkebunan Kelapa Sawit," kata Masrokhan dalam keterangan tertulisnya, Senin, 22 Mei.
Untuk merespons peningkatan konsumsi minyak sawit dalam negeri yang terus mengalami tren kenaikan selama enam tahun terakhir, pemerintah menilai perlu dilakukan upaya untuk meningkatkan produksi minyak kelapa sawit nasional, salah satunya dengan dukungan sumber daya manusia (SDM) yang kompeten.
Diketahui, pada 2017, konsumsi minyak sawit nasional telah mencapai 11 juta ton, lalu meningkat menjadi 13,4 juta ton pada 2018, 16,7 juta ton pada 2019, 17,3 juta ton pada 2020, 18,4 juta ton pada 2021, hingga 20,9 juta ton pada 2022.
Sementara itu, produksi minyak kelapa sawit pada Februari 2023 sebesar 3.883.000 ton, dengan produksi minyak inti sawit (palm kernel oil/PKO) sebanyak 369.000 ton.
Masrokhan mengatakan, beasiswa tersebut ditargetkan kepada pemilik kebun yang memiliki usaha budidaya tanaman kelapa sawit dan keluarganya. Golongan pendaftar lainnya adalah karyawan atau pekerja pada usaha perkebunan kelapa sawit, keluarga karyawan atau pekerja pada usaha perkebunan kelapa sawit, ASN/PPPK pada bidang perkelapasawitan, hingga anggota/pengurus koperasi atau lembaga yang bergerak dalam perkelapasawitan.
"Terdapat 13 unit pendidikan yang menerima beasiswa tersebut dan dua di antaranya adalah politeknik Kemenperin, yakni PTKI Medan dan Politeknik ATI Padang," ujar Masrokhan.
BACA JUGA:
Untuk PTKI Medan, jurusan yang dibuka untuk beasiswa tersebut adalah D3 Teknik Kimia, D3 Teknik Mekanika, dan D3 Agribisnis Kelapa Sawit. Sementara itu, Politeknik ATI Padang membuka lima jurusan, di antaranya D3 Teknik Kimia Bahan Nabati, D3 Manajemen Logistik Industri Agro, D3 Teknik Industri Agro, D3 Analisis Kimia, dan D4 Teknologi Rekayasa Bioproses Energi Terbarukan.
Penerima beasiswa akan mendapatkan fasilitas beragam, seperti biaya pendidikan penuh, biaya asrama atau kamar indekos, transportasi pulang pergi dari dan ke kampus, uang saku, dan uang buku. Penerima beasiswa juga akan mengikuti magang di pelaku usaha perkebunan besar dan mendapatkan sertifikat kompetensi.
Jadwal pelaksanaan Beasiswa Sawit tahun 2023 ini dimulai pada Mei hingga Agustus, meliputi pendaftaran pada 13 Mei sampai 19 Juni, tes seleksi 26 Juni hingga 18 Juli, dan pengumuman tanggal 22 Agustus mendatang.