Bagikan:

JAKARTA - Sekretaris Jenderal Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Haris Muhammadun mengusulkan adanya pemberian diskon tarif tol sebagai insentif bagi pemudik yang mau berangkat lebih awal.

Menurut dia, hal tersebut bisa mengatasi kemacetan dari pergerakan orang yang melakukan mudik secara bersamaan, pada musim libur Lebaran 2023 ini.

"Kemudian, insentif bagi pemudik yang akan mudik lebih awal harus dikasih dengan tarif yang lebih murah, tetapi tarifnya itu naik ketika mendekati hari puncak," ujar Haris dalam diskusi media di Jakarta, Selasa malam, 4 April.

Hal tersebut, kata Haris, berdasarkan prediksi dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang memproyeksikan ada 123 juta pergerakan orang pada periode Lebaran 2023, yang tentunya berpotensi menimbulkan kemacetan di ruas-ruas jalan tol.

Apalagi, lanjut dia, periode Lebaran itu identik dengan masyarakat yang melakukan perjalanan ke kampung halamannya atau dikenal dengan mudik.

"Rekomendasi ini diharapkan bisa mengatasi puncak 123,8 juta pergerakan orang, sehingga tidak menjadi chaos. Jadi, kami sama-sama untuk menyuarakan ini," imbuhnya.

Sebelumnya, Kementerian PUPR menyatakan, masih menunggu inisiatif dari para Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) terkait potongan harga atau diskon tarif tol, untuk mendukung kelancaran libur Lebaran 2023.

"Kalau dari asosiasi belum. Biasanya, kan, mereka (para BUJT) yang mengusulkan diskon," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono kepada wartawan usai ditemui di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa, 4 April.

Basuki menyebut, para BUJT kini sedang mengkaji rencana pemberian diskon tarif tol tersebut.

"Lagi dikaji oleh BUJT untuk bisa mengajukan karena kami tidak bisa menetapkan, nanti intervensi, itu, kan, investasi," imbuhnya.