Bagikan:

YOGYAKARTA – Sebagian besar pengguna fasilitas online transfer mungkin sudah akrab dengan BI Fast dan realtime online. Keduanya merupakan layanan penunjang transaksi keuangan dari bank sentral yang aman dan efisien serta dapat digunakan diberbagai bank. Lantas, apa beda BI Fast dan realtime online?

Beda BI Fast dan Realtime Online

Dikutip VOI dari laman resmi Bank Indonesia, Rabu, 29 Maret 2023, infrastruktur sistem pembayaran ritel nasional yang dapat memfasilitasi pembayaran ritel secara real-time, aman, efisien, dan tersedia setiap saat.

BI Fast diperkenalkan dan diimplementasikan oleh bank sentral secara bertahap sejak Desember 2021 dengan prioritas awal adalah transfer kredit individual.Berikutnya, BI Fast terus berkembang selaras dengan arah kebijakan Bank Indonesia.

Menurut Bank Indonesia, pengembangan BI Fast bertujuan:

  • Mendukung konsolidasi industri Sistem Pembayaran nasional dan integrasi Ekonomi Keuangan Digital secara end-to-end.
  • Menjadi national driven yang sejalan dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI).
  • Selaras dengan arah kebijakan Bank Indonesia ke depan, baik moneter, Stabilitas Sistem Keuangan, dan Sistem Pembayaran untuk mendukung terciptanya ekosistem yang integrated, interoperable, dan

Sementara yang dimaksud dengan Realtime Online (RTO) adalah segala bentuk transaksi yang dilakukan nasabah lewat ATM, internet banking, atau mobil banking.

RTO merujuk pada waktu transaksi yang diperlukan nasabah dalam melakukan pemindahan dana, baik ke rekening lain hingga melakukan pembayaran di e-commerce.

Transaksi dengan layanan ini bisa dilakukan kapan saja dan di mana saja tanpa perlu mengunjungi kantor cabang.

Selain dapat mengirim uang dengan cepat dan diterima saat itu juga, layanan RTO juga dapat menyimpan data transaksi yang tersimpan di database data center.

Secara lebih rinci, berikut perbedaan BI Fast dan realtime online:

1. Biaya transaksi keuangan

Perbedaan paling kentara dari BI Fast dan RTO adalah biaya transaksi. Ketika menggunakan layanan RTO, nasabah akan dikenakan biaya sebesar Rp6.500 ketika melakukan transfer antar bank.

Sedangkan pengguna BI Fast hanya dikenakan biaya sebesar Rp2.500 per satu kali transfer. Ini artinya nasabah dapat menghemat biaya Rp4.000 ketika melakukan transfer beda bank.

2. Batas nominal transaksi

Perbedaan BI Fast dan realtime online yang kedua adalah dari segi nominal transaksi. Pengguna BI Fast dapat melakukan transfer hingga Rp250 juta per transaksi. Kendati demikian, batas nominal transaksi ini biasanya mengikuti kebijakan masing-masing perbankan.

Sementara, layanan RTO umumnya hanya bisa melayani transfer maksimal Rp25 juta untuk satu kali transaksi keuangan.

3. Fitur

Perbedaan yang ketiga, BI Fast sudah dibekali dengan fitur proxy address sehingga dapat melayani transaksi tanpa perlu menggunakan nomor rekening.

Lewat BI Fast, nasabah hanya butuh nomor HP atau alamat email sebagai alternatif nomor rekening ketika ingin melakukan transaksi.

Hal ini berbeda dengan RTO yang transaksinya dilakukan lewat ATM, internet banking, atau mobil banking. Pengguna layanan ini perlu memasukkan nomor rekening beserta kode bank jika ingin melakukan transfer antar bank.

Demikian informasi tentang beda BI Fast dan realtime online. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa BI Fast punya beberapa keunggulan termasuk biaya transaksi yang jauh lebih murah hingga fitur lebih canggih.