Bagikan:

JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BRI) menyambut baik pemberlakuan BI Fast Payment (BI FAST) tahap pertama yang sudah bergulir pada 21 Desember lalu.

Direktur Bisnis Konsumer BRI Handayani mengatakan pihaknya menjadi salah satu dari 21 institusi keuangan perbankan yang diberi kesempatan untuk turut serta dalam penggunaan fasilitas ini di periode awal.

“BRI telah melakukan uji coba penerapan untuk memastikan operasional BI Fast berjalan secara aman, cepat, dan efisien. Kami berharap adanya BI FAST bisa memberikan banyak manfaat bagi nasabah,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat, 24 Desember.

Menurut Handayani, fasilitas terbaru dari bank sentral ini memiliki beberapa keunggulan. Pertama, dapat dilakukan 24 jam dalam 7 hari secara realtime, baik dari segi transaksi maupun settlement-nya.

Kedua, adanya fitur proxy address enabled yang menunjang kerahasiaan transaksi lantaran dapat menggunakan nama alias ketika bertransaksi. Ketiga, biaya transaksi lebih murah.

“Bank Indonesia menetapkan harga transaksi dari BI ke bank peserta BI FAST menjadi Rp19 per transaksi. Sementara harga transaksi dari bank peserta BI FAST ke nasabah dipatok maksimal Rp2.500 atau lebih rendah dibandingkan sebelumnya yang menyentuh Rp6.500,” tutur dia.

Handayani menambahkan, perseroan telah pula melakukan finalisasi Standard Operating Procedure (SOP) sambil menunggu progress kenaikan success rate dan secara rutin mengevaluasi operasional BI FAST demi terus meningkatkan kualitas layanan.

“BRI sedang melakukan finalisasi penyusunan SOP dan menunggu progress kenaikan success rate baik di industri dan BRI sebesar 99,5 persen baik untuk incoming dan outgoing, serta melakukan evaluasi secara mingguan untuk gradual rollout ke nasabah,” tutup dia.