Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah menyelesaikan pembangunan Embung Anak Munting di antara Jalan Akses Labuan Bajo menuju Golo Mori, Kecamatan Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Staf Ahli Menteri PUPR Bidang Teknologi, Industri dan Lingkungan sekaligus Juru Bicara Kementerian PUPR Endra S. Atmawidjaja mengatakan, pembangunan embung ini memiliki fungsi utama untuk konservasi dan mendukung pariwisata di Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo dalam rangka persiapan pelaksanaan ASEAN Summit.

"Progres fisik pembangunan Embung Anak Munting dengan kapasitas tampung 150.000 m³ dan luas genangan 4,5 hektar saat ini sudah mencapai 80 persen," kata Jubir Endra lewat keterangan resminya, dikutip Senin, 20 Maret.

Endra menyebut, embung merupakan salah satu teknik pemanenan air yang sangat sesuai di daerah kering.

"Pembangunan embung ini di bawah tanggung jawab Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR, menelan biaya konstruksi senilai Rp29,65 miliar dengan kontraktor pelaksana PT. Brantas Abipraya," ujarnya.

Selain itu, Embung ini berfungsi untuk menampung dan menjamin ketersediaan air untuk berbagai kebutuhan masyarakat, baik saat musim kemarau maupun penghujan. Embung juga berfungsi untuk mengisi air tanah sebagai bagian upaya konservasi lingkungan.

"Di koridor menuju Golo Mori ini lansekap-nya sangat indah, jadi saya yakin Embung Anak Munting ini bisa menjadi tambahan destinasi wisata baru di kawasan Labuan Bajo yang saat ini dan ke depan akan semakin ramai dikunjungi wisatawan luar dan dalam negeri," pungkas Endra.