Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan infrastruktur Jalan Labuan Bajo menuju Golo Mori di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa, 14 Maret.

Jokowi mengatakan, pembangunan jalan akses Labuan Bajo-Golo Mori bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dalam rangka pengembangan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Labuan Bajo.

"Sehingga, kawasan antara Labuan Bajo dengan Golo Mori nantinya dapat berkembang dengan baik serta pengembangan Labuan Bajo akan semakin terdukung oleh fasilitas jalan yang kami bangun," katanya dalam keterangan persnya, dikutip Selasa, 14 Maret.

Pembangunan Jalan Akses Labuan Bajo-Golo Mori juga mendukung akses Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Tana Mori yang berada tidak jauh dari Desa Golo Mori.

Lokasi tersebut nantinya digunakan untuk retreat para leaders saat ASEAN Summit 2023 pada 9-11 Mei mendatang.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menyebut, peningkatan aksesibilitas serta konektivitas jaringan infrastruktur jalan dan jembatan untuk memberikan kelancaran, keselamatan, keamanan, juga kenyamanan para pengguna jalan.

Akses Labuan Bajo-Golo Mori mulai dibangun pada April 2022 dengan anggaran APBN senilai Rp481 miliar. Pembangunan jalan sepanjang 25 km ini terbagi menjadi 5 segmen, yaitu Labuan Bajo-Simpang Nalis sepanjang 6,15 km, Simpang Nalis-Simpang Kenari sepanjang 6,50 km, Simpang Kenari-Warloka sepanjang 5,10 km, Warloka-Tanamori sepanjang 4,25 km, dan peningkatan jalan menuju Desa Golo Mori sepanjang 3 km.

"Dulu, ruas menuju Desa Golo Mori merupakan jalan tanah dan berbatu dengan jarak tempuh 3 jam. Sekarang, cukup ditempuh dalam 30 menit dari Kota Labuan Bajo, dengan pemandangan yang sangat indah," ujar Basuki.

Selain jalan, dilakukan peningkatan kualitas 4 jembatan, yakni Jembatan Nanganae 60 meter, Jembatan Wae Mburak 35 meter, Jembatan Wae Kenari 40 meter, dan Jembatan Soknar 40 meter.

Pelaksanaan pembangunannya di bawah tanggung jawab Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTT, Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR dengan kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya dan konsultan manajemen konstruksi PT Yodya Karya.

Sementara itu, Dirjen Bina Marga Hedy Rahadian mengatakan, pembangunan Akses Labuan Bajo-Golo Mori juga mengedepankan pendekatan prinsip kualitas dan estetika.

"Jalan wisata ini termasuk jalan dua lajur yang sifatnya arterial. Jadi, kami harap masyarakat menjaga dan jangan membuat apa yang kami sebut hambatan samping, terlalu banyak warung di pinggir jalan, bahkan menjadi kumuh. Ini penting sekali untuk mempertahankan daya jual wisata di Labuan Bajo," tandasnya.