Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah berencana untuk kembali membuka opsi impor beras tahun ini. Meskipun, rencana tersebut akan dilakukan jika dibutuhkan guna memenuhi stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkap pemerintah bisa saja mendatangkan lagi beras impor. Adapun kuota yang dibuka sekitar 500.000 ton beras.

Kata dia, opsi tersebut keluar setelah adanya rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), termasuk melihat stok CBP yang dikuasai Bulog semakin menipis.

“Jadi kemarin, dipimpin Pak Presiden kita sudah memutuskan, kapanpun diperlukan kita bisa masuk lagi sebanyak 500.000 (ton),” katanya dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, ditulis Kamis, 16 Maret.

Soal stok beras Bulog, Zulhas sapaan akrab Zulkifli Hasan mengatakan, ditargetkan sebanyak 1,2 juta ton di tahun ini. Namun, kondisinya menipis ke angka 300.000 ton.

“Karena stok Bulog itu biasanya 1,2 juta (ton) sekarang kalau saya enggak salah tinggal mungkin 300-an (ribu ton),” jelasnya.

Terkait dengan impor beras, Zulhas mengaku siap menjalankan perintah itu jika telah diketok palu. Meski, dia mengakui berat untuk melakukan impor beras tersebut.

Lebih lanjut, Zulhas menekankan keran impor tidak akan dibuka dalam waktu dekat, mengingat saat ini sedang masuk panen raya di berbagai wilayah di tanah air.

“Walaupun berat, karena sebetulnya saya ini enggak setuju impor-impor itu, tapi tidak ada pilihan. Kemarin diputuskan kembali 500.000 (ton). Tapi (pelaksanaan impor) kapan (waktunya) diperlukan, karena sekarang lagi panen raya gitu,” tuturnya.