JAKARTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyebut, perlunya kerja sama seluruh pihak untuk mengurangi emisi karbon di Indonesia.
Hal tersebut perlu dilakukan guna mencapai target Net Zero Emission (NZE) pada 2060.
"Kita punya komitmen nasional untuk menurunkan emisi gas rumah kaca. Kalau dibantu kolaborasi dengan berbagai pihak internasional, kita bisa (mencapai) 41 persen. Ini perlu komitmen bersama antar-stakeholder, peneliti, pemerintah, untuk target 2060 itu net zero carbon," kata Staf Khusus Kementerian PUPR Bidang Sumber Daya Air Firdaus Ali kepada wartawan di Jakarta, Rabu, 15 Maret.
Menurut Ali, Indonesia kini sedang menghadapi situasi yang sangat buruk. Sebab, populasi di Tanah Air terus mengalami peningkatan dan dari aktivitas tersebut diketahui telah menghasilkan gas efek rumah kaca yang begitu signifikan.
"Planet kita ini memiliki tantangan besar bahwa kita sudah punya 8 miliar populasi, ya, dari aktivitas 8 miliar tadi kemudian menghasilkan buangan yang disebut dengan emisi karbon atau kita kenal juga dengan gas rumah kaca," ujarnya.
Tak sampai di situ, Ali bahkan, membeberkan soal bencana yang akan dihadapi Indonesia apabila tidak segera menghentikan efek dari gas rumah kaca tersebut.
"Ancaman terburuk yang sedang kita hadapi adalah kejadian tahun 2022, yakni banyak tempat di dunia ini menghadapi bencana hidrometeorologi yang paling masif sekali, saya sebut salah satunya bencana di Pakistan, 1482 orang meninggal. Kemudian, bencana yang paling besar juga dialami oleh Solo," jelasnya.
BACA JUGA:
"Kenapa? karena emisi gas rumah kaca kita makin tinggi, temperatur huni kita makin naik, bencana ini akan sering terjadi seperti yang sedang kita hadapi saat ini," ungkap Ali.
Oleh karena itu, Ali mengimbau semua pemangku terkait untuk bekerjasama guna mencapai target yang diinginkan tersebut. "Jadi, perlu semangat kita bersama untuk menyelesaikan masalah (emisi karbon)," pungkasnya.