Ekspor dan Impor Indonesia Lesu Jelang Ramadan, Ada Apa?
Ilustrasi (Foto: Dok. Kemenkeu)

Bagikan:

JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa terjadi penurunan nilai ekspor dan impor pada sepanjang Februari 2023.

Deputi Bidang Statistik Distribusi BPS Habibullah mengungkapkan bahwa nilai ekspor turun menjadi 21,4 miliar dolar AS di Februari dari sebelumnya 22,3 miliar dolar AS di Januari.

“Begitu juga dengan impor yang menurun jadi 15,9 miliar dolar AS dari sebelumnya 18,4 miliar dolar AS,” ujarnya saat menggelar konferensi pers pada Rabu, 15 Maret.

Menurut Habibullah, hal ini tidak lepas dari faktor musiman awal tahun yang selama ini direkam oleh BPS.

“Memang untuk bulan Februari biasanya terjadi penurunan baik ekspor maupun impor,” tuturnya.

Habibullah menjelaskan, walaupun aktivitas perdagangan luar negeri mengalami kelesuan namun Indonesia cukup beruntung karena penyusuatan ekspor tidak lebih dalam dari impor.

Kata dia, ekspor RI amblas sebesar minus 4,1 persen secara month to month (mtm). Sementara untuk impor terkontraksi minus 13 persen mtm.

Alhasil, neraca perdagangan Indonesia masih tetap berada di jalur positif dengan menorehkan surplus 5,4 miliar dolar AS.

“Surplus neraca perdagangan ini terbilang baik karena terjadi di tengah penurunan impor yang jauh lebih besar dibandingkan dengan penurunan ekspor,” tegasnya.

Sebagai informasi, risalah BPS ini dirilis kurang dari satu bulan sebelum periode Ramadan tiba yang diperkirakan jatuh pada 21/22 Maret mendatang.

Terkait hal tersebut, Habibullah berkeyakinan jika aktivitas perniagaan mancanegara bakal kembali bergeliat lataran tingginya angka konsumsi masyarakat. Bahkan, tidak menutup kemungkinan adanya gejolak demand yang akan naik sampai dua digit.

“Karena memang ada beberapa komoditas yang terkait dengan Ramadan, terutama untuk binatang hidup, itu impornya memang naik. Binatang hidup ini sebagian berupa hewan sejenis lembu, termasuk sapi, yang kalau naik 10 kali lipat harus kita lihat terlebih dahulu datanya,” terang dia.

Sebagai informasi, ekspor Indonesia terus mengalami penurunan sejak Agustus 2022 yang saat itu sebesar 27,8 miliar dolar AS.

Sementara nilai impor telah turun sejak Desember 2022 dengan catatan kala itu 19,8 miliar dolar AS.