JAKARTA - Program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar) mendapat perhatian kalangan internasional pada perhelatan Side Event Commision On The State of Women (CSW) atau Ajang Samping Komisi Status Perempuan PBB ke-67.
Di mana program tersebut dikembangkan oleh PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Adapun program tersebut untuk layanan permodalan berbasis kelompok yang diperuntukkan bagi perempuan prasejahtera pelaku usaha ultra mikro, mendapat perhatian kalangan internasional pada perhelatan Side Event Commision On The State of Women (CSW) atau Ajang Samping Komisi Status Perempuan PBB ke-67.
Bersama dengan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), PNM membeberkan rahasia sukses dalam mengelola manajemen pemberdayaan perempuan segmen prasejahtera dalam ajang tersebut di New York, Amerika Serikat.
Dalam sambutannya di sidang CSW ke 67, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak I Gusti Bintang Ayu Darmawati sangat mengapresiasi kontribusi strategis PNM dalam meningkatkan secara terus menerus peran perempuan di bidang ekonomi.
“Pendamping PNM memberikan edukasi dan literasi kesetaraan gender. Melalui kerja sama KPPPA dan PNM di tahun 2021 dalam hal sosialisasi kesetaraan gender, program ini telah berhasil memberikan literasi kesetaraan gender bagi nasabah PNM,” katanya dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu.
Sidang Commision On The State of Women ke-67 dibuka oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak RI yang diikuti oleh 75 peserta dari berbagai negara.
Selain Menteri PPPA, hadir pula Menteri Negara Pengembangan Sosial dan Keluarga Republik Singapura Sun Xueling, Deputi Menteri Perempuan, Keluarga dan Pengembangan Komunitas Malaysia Senutha Ratthinan, Vice President Organisasi Perempuan Singapura Noorfarahin Ahmad serta Direktur Operasional PNM Sunar Basuki.
BACA JUGA:
Para pembicara sepakat untuk memperkuat kerja sama bilateral baik melalui platform G2G atau B2G, sehingga praktik baik di negara tersebut dapat meningkatkan serta mengembangkan strategi implementasi pemberdayaan dan kesetaraan perempuan.
Direktur Operasional PNM Sunar Basuki dalam paparannya mengatakan setiap negara memiliki strategi khas yang disesuaikan kondisi demografi, ekonomi, geografis serta politik sosial.
“Social reengineering menjadi faktor kunci program Mekaar ini,” katanya.
Hingga 28 Februari 2023, PNM telah menyalurkan pembiayaan Rp12,06 triliun kepada nasabah PNM Mekaar yang berjumlah 14.250.921 juta nasabah. Saat ini PNM memiliki 3.725 kantor layanan PNM Mekaar dan 706 kantor layanan PNM ULaMM di seluruh Indonesia yang melayani UMK di 34 provinsi, 513 kabupaten/kota, dan 6.657 kecamatan.