JAKARTA - Provinsi Riau turut melakukan panen raya padi di Desa Rambah Baru, Kecamatan Rambah Samo, Kabupaten Rokan Hulu, yang mengambil bagian pada acara panen padi serentak Nusantara seluas 1 juta hektare.
Panen Padi Nusantara Satu Juta Hektare merupakan program Kementerian Pertanian "Panen Padi Nusantara Satu Juta Hektare" yang dilaksanakan serentak di 30 provinsi, 66 Kabupaten, 113 titik di Indonesia yang diikuti langsung oleh Presiden Joko Widodo di Kabupaten Ngawi, Jawa Timur.
"Panen raya yang berlangsung di seluruh penjuru nusantara ini untuk memperkuat ketersediaan beras nasional khususnya menjelang bulan suci Ramadgan dan Hari Raya Idul Fitri 2023," kata Kepala Badan Standardisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Riau Shannora Yuliasari dalam keterangannya, di Riau, dikutip dari Antara, Minggu 12 Maret.
Ia mengatakan, acara Panen Padi Nusanatara di Kabupaten Rokan Hulu ini dihadiri oleh Gubernur Riau yang diwakili oleh Staf Ahli Bidang Pemerintahan Yurnalis, Kepala Dinas Pangan Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Riau Syahfalefi, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Riau.
Panen padi serentak juga disaksikan Kepala Kanwil Bulog Riau Kepri, Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Riau, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Rokan Hulu, Mitra dari PT Sarana Pembangunan Riau, PT Swasembada Mitra Bersama.
"Panen padi yang dilaksanakan di Kelompok Tani Ngudi Subur Desa Rambah Baru, Kecamatan Rambah Samo Kabupaten Rokan Hulu ini dengan luas hamparan panen 174 Ha dengan produktivitas panen rata- rata sebesar 5,79 ton per ha menggunakan benih padi varietas Inpari 32," katanya.
BACA JUGA:
Menurut data dari Dinas PTPH Provinsi Riau, total luas panen padi di Provinsi pada bulan Maret 2023 tercatat seluas 5.183 ha yang tersebar di 9 Kabupaten di Provinsi Riau. Luas panen terbesar berada di Kabupaten Rokan Hilir seluar 2.427 Ha akan panen pada Minggu ke-3 dan ke-3 bulan Maret dan Indragiri Hilir seluas 1.693 ha yang sebagian besar akan panen pada Minggu ke-4 Maret 2023.
"Melalui panen ini diharapkan gabah yang dipanen tidak keluar daerah sehingga benar-benar dapat dikonsumsi oleh masyarakat. Provinsi Riau juga masih mengalami defisit untuk semua komoditas pertanian," katanya.