JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (Persero) percaya diri penjualan kereta api untuk mudik Lebaran bakal laris terjual sesuai dengan yang disiapkan. Mengingat pemerintah tidak lagi menerapkan kebijkan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Berdasarkan data KAI, per Rabu 8 Maret, tiket kereta api jarak menengah dan jauh untuk Angkutan Lebaran 2023 yang sudah terjual sebanyak 299.782 bangku dari total 1.129.389 bangku yang disediakan.
VP Public Relations KAI Joni Martinus mengatakan jumlah penjualan tiket akan terus bergerak seiring dengan mendekati masa angkutan Lebaran nanti. Apalagi, kata Joni, pemerintah tak lagi melakukan pembatasan mobilitas masyarakat.
“Pastinya tahun ini akan lebih tinggi dari tahun lalu, karena angkutan Lebaran tahun lalu masih ada pembatasan kapasitas angkut,” katanya kepada VOI, Rabu, 8 Maret.
Lebih lanjut, Joni mengatakan bahwa minat masyarakat menggunakan kereta api untuk mudik Lebaran sangat tinggi. Hal ini terlihat dari penjualan tiket yang sudah di angka 26 persen.
“Penjualan ini untuk arus mudik. Sementara untuk tiket arus balik memang belum dibuka masa penjualannya,” jelasnya.
BACA JUGA:
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Perhubungan memprediksi sebanyak 123,8 juta orang yang akan mudik Lebaran 2023. Adapun moda transportasi mobil pribadi menjadi favorit pemudik.
Adapun prediksi pergerakan masyarakat tersebut merupakan hasil survei yang dilakukan Kementerian Perhubungan melalui Badan Kebijakan Transportasi (BKT).
Menteri Perhubungan Budi Karya mengatakan pada momen mudik Lebaran 2023 ini, moda transportasi yang digunakan masyarakat didominasi moda darat. Masyarakay yang mudik dengan mobil pribadi 22,07 persen atau 27,32 juta orang. Lalu, sepeda motor 20,3 persen atau 25,13 juta orang.
Kemudian, sambung Budi, pada momen Lebaran 2023 ini banyak juga masyarakat yang memilih transportasi umum. Masyarakat yang mudik dengan bus diprediksi sebanyak 18,39 persen atau 22,77 juta orang.
“Lalu, kereta api antarkota 11,69 persen atau 14,47 juta orang dan mobil sewa 7,7 persen atau 9,53 juta orang,” tuturnya kepada wartawan, Selasa, 7 Maret.