JAYAPURA - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua menyebutkan untuk 2023 pihaknya menargetkan 105.000 pengguna baru Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) di seluruh Tanah Papua.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Papua Thomy Andryas mengatakan transaksi melalui QRIS diharapkan akan mempermudah masyarakat dan penjual dalam melakukan transaksi.
“Dalam waktu dekat kami akan membuat kegiatan Irian Creative Week (ICW) di mana pada acara tersebut disebut zona QRIS sehingga seluruh transaksi menggunakan nontunai, kemudian beberapa festival lainnya” ujar Thomy dikutip dari Antara, Selasa, 28 Februari.
Thomy mengaku sangat optimistis pencapaian target tersebut tercapat lantaran berbagai kegiatan serta sosialisasi terus dilakukan kepada pelaku usaha dan masyarakat.
“Dalam waktu dekat kami akan membuat kegiatan Irian Creative Week (ICW) di mana pada acara tersebut disebut zona QRIS sehingga seluruh transaksi menggunakan non tunai, kemudian beberapa festival lainnya” ujarnya.
Menurut Thomy, selain itu juga pihaknya akan sosialisasi QRIS kepada komunitas, mahasiswa, ASN, TNI/Polri, implementasi pasar siap QRIS, serta elektronifikasi transaksi pemerintah daerah dan perluasan di rumah Ibadah.
“Sehingga QRIS adalah salah satu metode pembayaran sentuh yang memberikan banyak keuntungan bagi masyarakat,” ujarnya.
Dia menambahkan, manfaat QRIS bagi pemerintah dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif, terdata UMKM dan transaksinya untuk formulasi kebijakan serta pembayaran retribusi dan pajak yang murah dan efisien.
“Lalu untuk manfaat bagi pedagang yakni higienis, tanpa kontak fisik, mengikuti tren, membantu penjualan tercatat dan dana langsung masuk akun serta terhindar uang palsu dan pencurian,” katanya.
BACA JUGA:
Thomy menambahkan, untuk itu pihaknya membutuhkan kerja sama dari pemerintah serta instansi terkait dalam hal ini PT Telkom sebagai penyedia sarananya agar tidak ada lagi tempat-tempat terjadi blank spot.