Bagikan:

JAKARTA - Pemerintah Indonesia dan Jerman kembali menjalin kerja sama dalam pengembangan kompetensi sumber daya manusia (SDM) industri di bidang penyamakan kulit.

Pada tahun ini, kolaborasi tersebut menggandeng Tanzania untuk menjaring pesertanya.

"Pelatihan penyamakan kulit di tahun ini merupakan tahap kedua yang turut difasilitasi oleh GIZ Jerman. Kerja sama Indonesia dan Tanzania semakin memperkuat hubungan diplomatik antara kedua negara yang telah berjalan sejak 1964," kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian Arus Gunawan di Jakarta, dikutip Kamis, 23 Februari.

Arus mengatakan, kerja sama ini merupakan perwujudan dari South-South Triangular Cooperation (SSTC) pemerintah Indonesia dan Jerman yang dituangkan dalam Implementation Agreement for the Technical Cooperation Project.

"Tanzania menjadi beneficiary atau penerima manfaat dari kerja sama sebagai peserta pelatihan. Hal ini guna meningkatkan kompetensi SDM di bidang penyamakan kulit," ujarnya.

Kepala BPSDMI optimistis, kegiatan pelatihan ini akan berdampak positif terhadap industri pengolahan kulit, produk kulit, dan alas kaki di Indonesia, sehingga bisa berkontribusi terhadap perekonomian nasional.

Sebab, pada kuartal III-2022, industri pengolahan kulit, produk kulit, dan alas kaki tumbuh positif sebesar 13,44 persen, yang didorong oleh peningkatan volume ekspor hingga 34,28 persen pada Januari-September 2022.

Terkait hal tersebut, Kepala Pusat Pengembangan Pendidikan Vokasi Industri Emmy Suryandari mengemukakan, peran BPSDMI Kemenperin dalam pelatihan penayamakan kulit di tahun ini adalah menyediakan pelatihan penyamakan kulit untuk peserta dari Tanzania dan Indonesia.

"Tanzania sendiri merupakan produsen ternak berukuran besar ternama di Afrika. Ini menjadi potensi baik bagi Tanzania dalam memproduksi produk berbasis kulit dalam cakupan domestik, regional, maupun internasional," ucapnya.

Pelatihan tahap kedua ini dilaksanakan pada 20 Februari hingga 3 Maret 2023 secara luring di Politeknik ATK Yogyakarta.

Berdasarkan hasil seleksi, terdapat lima peserta Tanzania yang akan didampingi oleh dua expert dari Dar es Salaam Institute of Technology (DIT), Mwanza.

Pelatihan ini merupakan kelanjutan dari online training yang sebelumnya telah diselenggarakan pada 24 Oktober hingga 4 November 2022 secara daring.

"Pelatihan ini juga diberikan oleh dosen-dosen Politeknik ATK Yogyakarta dengan berbagai topik terkait penyamakan kulit," ungkapnya.

Menurut Emmy, Politeknik ATK Yogyakarta merupakan satu-satunya kampus di Indonesia yang memiliki spesialisasi di bidang pengolahan kulit.

"Politeknik ini memiliki hubungan baik dengan industri karena sebagian dari peserta training berasal dari industri yang akan merekrut lulusan politeknik tersebut," imbuhnya.