Bagikan:

JAKARTA - Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengungkapkan penjualan listrik PLN tumbuh sebesar 6,3 persen di tahun 2022 atau berhasil menjual 274 TWh listrik.

Menurutnya, jumlah ini lebih tinggi 16,1 twh atau setara 22,2 triliun di tahun 2021 sebesar 257 TWh. Bahkan lebih tinggi 10,7 TWh dari target RKAP 2022 yatu 263 TWh.

"Kami mengapresiasi jajaran direksi dan seluruh jajaran PLN karena melakukan inovatif marketing dan captive acquisition," lanjut Darmawan dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan komisi VI DPR RI di Jakarta, Rabu 15 Februari.

Darmawan mengatakan, terkait penjualan listrik yang semakin meningkat, pihaknya melakukan berbagai extraordinary effort. Selain itu PLN juga 'mengetuk' industri yang masih mengoperasikan pembangkitnya sendiri agar mau melakukan kolaborasi dan menggunakan listrik milik PLN dan berhasil menjual listrik dalam jumlah yang cukup besar.

"Kami melakukan kolaborasi apakah bisa listriknya bisa menggunakan PLN dan jumlahnya cukup besar," imbuh Darmawan.

Selain itu PLN juga memberikan diskon tambah daya bagi masyarakat dengan harga yang lebih urah dan terjangkau sehingga konsumsi listrik mengalami peningkatan signifikan.

"Kami juga membangun Electrifying Lifestyle, Electrifying Agriculture dan Electrifying Marine," beber Darmawan.

Terkait Electrifying Marine, ia menjelaskan, kapal yang bersandar di pelabuhan kini menggunakan listrik PLN dari sebelumnya yang menggunakan diesel.

Salah satunya adalah dengan melakuan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan Pelindo.

Pasokan listrik yang andal di pelabuhan harapannya bisa mendorong konversi penggunaan BBM untuk operasional kapal menjadi berbasis listrik. Selain itu Electrifying Marine mampu menekan ketergantungan penggunaan BBM.

Lebih jauh Darmawan menambahkan, pihaknya juga menggandeng Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) dan kawasan industri khusus dan smelter.

"Dampak positifnya adalah pertumbuhan demand yang sangat sehat," pungkasnya.