JAKARTA - PT Maybank Sekuritas Indonesia targetkan bakal luncurkan 200 seri waran terstruktur. Adapun target ini hingga tahun 2025.
Presiden Direktur Maybank Sekuritas Wilianto Ie mengatakan, pihaknya meluncurkan delapan seri waran terstruktur yang meliputi underlying saham delapan perusahaan dalam IDX30.
“Penerbitan ini berada di momentum yang tepat karena volume perdagangan di BEI masih tinggi setelah menghasilkan kinerja yang solid di tahun 2022,” ujar Wilianto Ie mengutip Antara, Senin, 13 Februari.
Sementara, Regional Head Equity & Commodity Derivatives Maybank Investment Banking Group Azzahir Azhar mengatakan waran terstruktur telah menjadi instrumen perdagangan yang menarik di Asia Tenggara, khususnya bagi kalangan investor ritel.
Dia menjelaskan terdapat tiga manfaat waran terstruktur untuk pelaku pasar modal Indonesia, pertama, adalah leverage atau efek pengungkit, yang memungkinkan investor untuk mendapatkan eksposur dari aset yang mendasari (underlying asset) hanya dari sebagian kecil harganya.
Secara teoritis, dia menjelaskan apabila harga saham underlying-nya naik maka harga waran terstruktur akan ikut naik, sehingga efek pengungkit membuat potensi persentase keuntungan waran terstruktur menjadi lebih besar dibandingkan persentase keuntungan saham underlying-nya, begitu pula sebaliknya.
Kedua adalah modal investasi yang lebih rendah, dia menjelaskan untuk eksposur serupa pada saham underlying harga waran terstruktur lebih murah dibandingkan membeli langsung saham underlying-nya.
Dia mencontohkan harga saham BBRI adalah Rp4.690 per Jumat, 10 Februari, sedangkan harga waran terstrukturnya hanya sebesar Rp444.
BACA JUGA:
Ketiga adalah strategi penggantian saham. Dia menyebut bisa digunakan secara efektif untuk mendapatkan manfaat dari waran terstruktur.
Dia mencontohkan, apabila investor ingin menjual saham tertentu dan ingin membeli saham di sektor lainnya, maka investor bisa menjual saham tersebut dan membeli waran terstruktur lainnya dengan harga yang lebih murah.
Di sisi lain, dia mengingatkan waran terstruktur juga memiliki risiko yang tinggi karena memiliki masa berlaku yang terbatas dan dapat berakhir tanpa nilai apapun.
Sehingga, pihaknya menghimbau calon investor untuk mempelajari semua informasi terkait produk waran terstruktur termasuk manfaat dan risiko investasi.
"Kami berkomitmen untuk memberikan edukasi, meningkatkan kesadaran dan literasi investor melalui berbagai media termasuk situs web, media sosial dan seminar," ujar Azzahir.