JAKARTA - PT Bank Central Asia (BCA) berhasil mencatatkan laba bersih Rp40,7 triliun sepanjang 2022. Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja menyebut, angka laba bersih itu naik 29,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021.
"Total kredit naik sebesar 11,7 persen year on year (yoy) atau Rp711,3 triliun sejalan dengan pemulihan di seluruh segmen pinjaman," kata dia dalam konferensi pers secara daring, Kamis, 26 Januari.
Jahja menyebut, penyaluran kredit ini lebih tinggi dari target pertumbuhan industri 8-10 persen. Untuk kredit di sektor berkelanjutan 14,9 persen, berkontribusi 25,4 persen ke portofolio pembiayaan BCA.
Tak hanya itu, BCA juga mencatatkan penyaluran kredit pemilikan rumah (KPR) mencapai Rp108,3 triliun atau tumbuh 11 persen menyamai level sebelum pandemi.
Sedangkan, untuk kredit kendaraan bermotor (KKB) naik sebesar 13,6 persen yoy menjadi Rp46,1 triliun. Angka ini rebound dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
BACA JUGA:
Selanjutnya, saldo outstanding kartu kredit mencapai Rp13,38 triliun sepanjang 2022. Menurut Jahja, angka ini meningkat sejalan dengan pemulihan aktivitas masyarakat, sehingga portofolio kredit konsumer tumbuh 11,7 persen menjadi Rp171,3 triliun.
Dia menjelaskan, untuk current account saving account (CASA) BCA juga tumbuh sebesar 10,6 persen hingga Desember 2022.
"Kami berterima kasih atas kepercayaan nasabah serta dukungan dari pemerintah dan otoritas, sehingga BCA melewati tahun 2022 dengan kinerja yang solid," pungkasnya.