Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memberikan kiat sukses berbisnis bagi para pelaku ekonomi kreatif dan UMKM untuk mengatasi solusi ekonomi pasca-pandemi, di Kampung Kerapu, Situbondo, Jawa Timur, baru-baru ini.

Sandiaga mengatakan, para pelaku ekonomi kreatif dan UMKM di daerah tersebut memiliki berbagai kendala, mulai dari pembiayaan, pemasaran, hingga permodalan.

"Untuk kebutuhan terkait ekonomi kreatif yang dikembangkan di Situbondo, kami melihat peluangnya sangat besar. Untuk itu, pemerintah hadir memberikan solusi. Hal itu juga sebagai penciptaan target ekspor 26,5 miliar dolar AS dan penciptaan lapangan kerja 4,4 juta pada 2024," kata dia dalam keterangan resminya, Senin, 16 Januari.

Menparekraf menuturkan, pemerintah akan hadir memberikan kiat, solusi, dan dukungan, untuk mengatasi berbagai masalah yang dialami oleh para pelaku UMKM di daerah tersebut.

"Kemudian, ada yang menyampaikan terkait kemasan. Kemenparekraf memiliki program Bedah Desain Kemasan (Bedakan), ini menjadi program flagship kami, karena manfaatnya betul-betul dirasakan langsung oleh pelaku usaha," ujar Sandiaga.

Selain itu, ada juga program pelatihan dan pendampingan yang dihadirkan, sehingga program-program tersebut betul-betul dilakukan tepat sasaran, tepat manfaat, dan tepat waktu.

"Tentang labeling produk halal, sebelumnya program tersebut sudah ada. Kami akan berkoordinasi dengan Pemda untuk memfasilitasi, karena memang dari segi proses harus ada sertifikasi, namun untuk biayanya kami sudah ada program yang gratis," ucap Menparekraf Sandiaga.

Kendati demikian, Sandiaga tetap mengapresiasi Kampung Kerapu yang menjadi salah satu destinasi wisata unggulan yang ada di 'Kota Santri' itu.

"Kami patut mengapresiasi dan memberikan dukungan. Kampung Kerapu ini bisa dijadikan contoh bagi pengelola wisata bahari lainya, dengan tidak hanya menghadirkan kuliner yang nikmat saja, namun juga suasana malam yang romantis dan juga instagramable," tuturnya.

Ikan Kerapu ini, kata Sandiaga, harganya mulai naik dan selalu meningkat karena enak. "Ini budidaya yang mampu meningkatkan nilai tambah yang luar biasa," tandasnya.