Jangan Tergiur Imbal Hasil Besar, Ini Ciri-ciri Investasi Bodong yang Perlu Diwaspadai
Ilustrasi (Tumisu-Pixabay)

Bagikan:

YOGYAKARTA – Ciri-ciri investasi bodong wajib diketahui supaya Anda tidak mengalami kerugian ketika menanamkan uang di perusahaan pengembang.

Investasi sendiri adalah aktivitas penanaman uang atau modal (aset berharga) dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Saat ini, investasi bisa dilakukan dengan mudah, karena ada banyak platform yang menyediakan layanan investasi.

Selain itu, investasi juga bisa dilakukan dengan modal yang sangat kecil. Hanya dengan Rp100 ribu, Anda sudah bisa menanamkan modal di pengembang.

Hanya saja, tak sedikit orang yang terjebak dengan investasi bodong karena tergiur dengan untung yang berlipat-lipat.

Kasus terbaru, ratusan mahasiswa Institute Pertanian Bogor (IPB) terjerat pinjol gara-gara investasi bodong. Para korban mengalami kerugian nominal yang beragam, mulai dari Rp2 juta hingga Rp20 juta.

Itulah mengapa Anda perlu mengetahui ciri-ciri investasi bodong supaya Anda tidak tertipu dan terjerumus ke dalamnya. Lantas, apa saja ciri-cirinya?

Ciri-Ciri Investasi Bodong

Ciri investasi bodong yang paling mudah dikenali yakni, menawarkan keuntungan dalam jumlah besar dalam waktu yang singkat.

Penawaran ini dibuat agar para korban semakin tertarik dan melakukan investasi tanpa pikir panjang. Alih-alih mendapatkan keuntungan, Ada akan mengalami kerugian besar jika terjerumus ke dalam investasi bodong.

Dikutip dari akun Instagram Otoritas Jasa Keuanga (OJK), Senin, 26 Desember 2022, berikut ciri-ciri investasi bodong yang perlu diwaspadai.

  1. Informasi Terkait Proses Bisnis Investasi tidak Jelas

Investasi bodong biasanya berasal dari perusahaan (pengembang) yang tidak jelas asal usulnya. Hal ini menandakan bahwa mereka tidak kredibel dalam mengelola dana investasi.

Selain itu, perusahaan investasi bodong juga tidak terdaftar di OJK. Oleh sebab itu, Anda wajib waspada ketika memilih perusahaan untuk berinvestasi.

  1. Menawarkan Bonus Jika Berhasil Mendapatkan Anggota Baru

Ketika Anda sudah menanamkan modal ke pengembang yang menawarkan investasi bodong, biasanya pihak pengelola investasi akan meminta Anda untuk mencari investor baru. Apbila berhasil, Anda akan mendapatkan sejumlah bonus.

  1. Menjanjikan Keuntungan tidak Wajar dalam Waktu Singkat
Ilustrasi investasi
Perusahaan investasi bodong kerap menjanjikan keuntungan yang tidak wajar dalam waktu singkat (Foto: Pixabay)

Asal tau saja, keuntungan investasi tidak bisa didapat dalam waktu yang singkat. Oleh sebab itu, Anda perlu waspada jika Ada pengembang yang menawarkan return (imbal hasil investasi) yang tidak wajar dalam kurun waktu yang singkat.

  1. Menjanjikan Aset yang Diinvestasikan Aman dan Memberikan Garansi Pembelian Kembali

Perusahaan penyedia layanan investasi yang terpercaya tidak akan menjanjikan keuntungan pasti dan jaminan pembelian kembali.

  1. Menawarkan Produk Investasi Lewat Media Sosial

Perusahaan investasi bodong selalu menawarkan produk mereka lewat media sosial, seperti grup WhatsApp, Telegram, dan mencatut nama-nama artis agar semakin mudah dalam melakukan penipuan.

Para korban investasi bodong biasanya tidak mengetahui produk apa yang dibeli. Mereka hanya menyetorkan sejumlah uang sesuai dengan harga produknya. Hal tersebut terjadi karena para investor hanya menginginkan keuntungan tinggi yang akan mereka peroleh.

  1. Perusahaan Investasi tidak Terdaftar di OJK

Entitas yang menawarkan investasi bodong biasanya tidak memiliki izin dari OJK untuk mengelola investasi. Oleh sebab itu, sebelum berinvestasi, pastikan untuk mengecek perusahaan pengelola investasi di OJK.

Demikian informasi seputar ciri-ciri investasi bodong. Berdasarkan data OJK, kerugian masyarakat akibat investasi ilegal alias investasi bodong sejak 2011 hingga 2022 telah mencapai Rp117,5 triliun.