Manut Arahan OJK, Bank Mandiri Pertebal Pencadangan Hadapi Risiko Ketidakpastian 2023
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk telah menyiapkan sejumlah rencana strategis dalam mengarungi bisnis 2023. Terbaru, bank dengan kode saham BMRI itu kian mantap melakukan pemupukan dana demi mengantisipasi berbagai kemungkinan yang akan terjadi pada tahun depan.

Hal itu diungkapkan oleh Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Aturridha ketika dihubungi VOI pada Jumat siang. Menurut dia, spare likuiditas yang dilakukan perseroan juga berfungsi sebagai bantalan dalam melanjutkan perluasan usaha.

“Bank Mandiri secara aktif telah membentuk pencadangan yang memadai lewat implementasi manajemen risiko yang optimal untuk mendukung ekspansi bisnis,” ujarnya melalui pesan tertulis, 23 Desember.

Selain itu, Rudi mengungkapkan pula sebagai salah satu bank milik negara pihaknya terus berkomitmen mendukung rencana pembangunan, antara lain melalui setoran dividen. Dia menjelaskan, besaran dividen akan didasarkan pada mempertimbangkan dan memperhatikan kebutuhan likuiditas.

“Tentu kami juga harus melihat permodalan dalam mengembangkan bisnis, termasuk untuk memenuhi ketentuan yang telah ditetapkan oleh regulator,” tuturnya.

Meski begitu, Rudi tidak bersedia merinci berapa besaran dividen yang akan disebar dari kegiatan bisnis tahun ini mengingat keputusan tersebut harus melalui mekanisme rembuk para shareholders.

“Besaran dividen merupakan kewenangan pemegang saham dan akan ditentukan serta disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS),” tegas dia.

Sebagai informasi, pada tengah pekan ini Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar mendorong dunia usaha, utamanya bagi yang memiliki profitabilitas kuat, agar mempersiapkan diri dalam menghadapi ketidakpastian yang berlanjut.

“Kepada mereka yang memang punya keuntungan tinggi, sebagian (laba itu) harus digunakan untuk memperkuat pencadangan. Jangan terbawa euphoria dengan bagi-bagi dividen. Nanti pada saat membutuhkan pendanaan dalam kondisi yang lebih berat malah tidak ada. Ini perlu dijaga,” kata Mahendra saat berbicara di Forum Outlook Perekonomian Indonesia 2023.