JAKARTA – Bank Indonesia (BI) menyatakan akan terus mendorong peningkatan efisiensi sistem pembayaran nasional.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, strategi yang dijalankan oleh bank sentral adalah melalui penguatan kebijakan dan akselerasi digitalisasi untuk menjaga momentum pemulihan ekonomi.
“Transaksi ekonomi dan keuangan digital meningkat ditopang oleh naiknya akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja daring, luasnya dan mudahnya sistem pembayaran digital, serta cepatnya digital banking,” ujarnya saat memberikan keterangan pers dikutip Jumat, 23 Desember.
Perry menjelaskan, nilai transaksi uang elektronik (UE) pada November 2022 tumbuh 12,8 persen secara tahunan atau year on year (yoy) mencapai Rp35,3 triliun.
Sementara untuk nilai transaksi digital banking meningkat 13,8 persen menjadi Rp4.561,2 triliun.
“Catatan ini sejalan dengan normalisasi mobilitas masyarakat,” imbuhnya.
BACA JUGA:
Perry menambahkan, untuk nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit juga meningkat 16,8 persen menjadi Rp664,9 triliun.
Adapun, jumlah Uang Kartal yang Diedarkan (UYD) pada November 2022 meningkat 7,7 persen mencapai Rp935,2 triliun.
“Bank Indonesia terus memastikan ketersediaan uang Rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI serta memastikan kelancaran sistem pembayaran nasional mengantisipasi natal dan tahun baru,” tutup Gubernur BI Perry Warjiyo.