Bagikan:

JAKARTA - Pelanggan program Electrifying Agriculture (EA) dari PLN terus bertambah. Tercatat hingga November 2022, jumlah pelanggan program layanan penyambungan tenaga listrik untuk sektor pertanian, perkebunan, perikanan dan peternakan ini mencapai 193.058.

Angka itu berdasarkan penambahan jumlah pelanggan sebanyak 26.060 orang sejak Januari 2022, atau meningkat sebesar 23 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya dengan 156.937 pelanggan.

Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo mengatakan, program EA didesain untuk mendorong pemanfaatan teknologi guna meningkatkan produktivitas petani atau peternak melalui pemanfaatan energi listrik.

"Sebagai negara agraris Indonesia, PLN mendukung penuh cita-cita ketahanan pangan dalam negeri. Maka kami luncurkan program ini untuk bisa mendukung sektor agrikultur di Indonesia," ujar Darmawan dalam keterangan tertulis, Minggu 18 Desember.

Dengan memanfaatkan energi listrik, Darmawan berharap produksi sektor agrikultur, bisa lebih maksimal. Selain itu, program EA juga akan mempermudah pengembangan infrastruktur pendukung lainnya.

Sementara itu, total daya tersambung pelanggan EA sampai dengan November 2022 adalah 3.128,8 Mega Volt Ampere (MVA). Angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 23,02 persen jika dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya atau year on year (YoY).

Dari sisi total penjualan listrik dari EA, juga mengalami pertumbuhan. Per November 2022, pertumbuhan penjualan listrik EA sebesar 4,67 terrawatt hour (TWh) atau mengalami pertumbuhan penjualan sebesar 20,98 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Ke depan, angka tersebut diperkirakan masih akan terus bertambah. Apalagi, program ini tidak hanya menyasar sektor pertanian saja melainkan juga mencakup sektor perikanan, peternakan dan perkebunan.

EA didesain untuk tidak perlu lagi menarik kabel sendiri dari rumah. Jadi, jaringan listrik PLN akan disalurkan ke lokasi pertanian, perikanan dan peternakan.

"Dengan cara itu, jaringan listrik akan lebih aman untuk mengairi sawah dengan mesin pompa air, memberantas hama dengan lampu penjebak hama, atau menerangi ternak dan lahan yang memerlukan pengawasan intensif," jelas Darmawan.

Selain itu, program ini juga menyasar petani yang sebelumnya menggunakan genset. Dengan biaya listrik yang lebih murah dibandingkan harga BBM untuk genset membuat proses produksi petani menjadi lebih hemat.