Bagikan:

JAKARTA - PT PLN (Persero) melaporkan sebanyak 12.951 pelanggan sektor pertanian, peternakan dan perikanan di Jawa Barat telah merasakan manfaat listrik PLN untuk usaha mereka melalui Program Electrifying Agriculture (EA).

Jumlah ini mengalami kenaikan sebanyak 3.444 pelanggan atau 36,23 persen dibandingkan tahun 2021 di mana jumlahnya baru 9.163 pelanggan.

Program EA merupakan salah satu inovasi untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi biaya operasional usaha melalui pemanfaatan listrik dan teknologi modern di sektor pertanian, peternakan dan perikanan.

“Dengan bergabung dalam EA, pelanggan dapat memanfaatkan teknologi modern berbasis energi listrik untuk mendongkrak produktivitas dan menekan biaya operasional mereka, sehingga kesejahteraannya pun meningkat,” ujar General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat (UID Jabar) Susiana Mutia kepada media, Kamis 26 Januari.

Susi merinci, jumlah pelanggan yang mendaftar EA terdiri atas 3.658 pelanggan dari sektor pertanian, 6.846 pelanggan dari sektor peternakan, dan 590 pelanggan dari sektor perkebunan serta 1.857 pelanggan dari sektor perikanan.

Berdasarkan data yang dihimpun PLN UID Jabar, pelanggan EA cukup tersebar di seluruh Jawa Barat.

Adapun tiga daerah dengan jumlah pelanggan tertinggi adalah Tasikmalaya dengan 2.481 pelanggan, Sumedang dengan 1.710 pelanggan, dan Cirebon dengan 1.514 pelanggan.

"Pelanggan EA di sektor pertanian sebagian besar memanfaatkan listrik dalam proses pengairan dengan menggunakan pompa dan penggilingan padi listrik. Bahkan, para petani kebun naga ataupun tanaman hidroponik menggunakan rekayasa teknologi lampu untuk meningkatkan kualitas dan jumlah produknya," jelas Susi.

Tercatat sampai Desember 2022 total daya tersambung pelanggan EA adalah 406.740.950 volt ampere (VA).

Angka ini mengalami pertumbuhan sebesar 18,96 persen jika dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya (year on year/yoy).

Dari sisi total penjualan listrik, jumlah penjualan listrik EA sampai dengan Desember 2022 sebesar 61.449.450 kilo watt hour (kWh) atau mengalami pertumbuhan penjualan sebesar 19,20 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu.