Bagikan:

JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir dinilai memberi dampak positif bagi negara dengan membentuk holding dan subholding perusahaan pelat merah. Langkah ini perlu didukung dan diapresiasi.

"Langkah untuk membentuk holding dan subholding yang dilakukan oleh Erick Thohir ini membuat program nasional jadi lebih cepat bisa diwujudkan, ekspor impor menjadi lebih menggeliat, sektor mikro dan makro akan mengalami pertumbuhan yang sehat," kata pemerhati BUMN, Vicky Suyanto dalam keterangan tertulisnya, Sabtu, 10 Desember.

Vicky menyebut pembentukan holding dan subholding ini membuat performa kerja BUMN menjadi optimum.

Apalagi, lanjutnya, ada 70 lebih perusahaan pelat merah yang ditutup oleh Erick Thohir dan sisanya dikelompokkan sesuai sektor kerjanya.

"Setiap klaster memiliki holding yang mengelola bisnis sejenis dan di bawah holding ada lagi beberapa subholding," jelasnya.

"Pembentukan holding dan sub holding ini membuat performa kerja perusahaan pelat merah menjadi optimum, iklim usaha semakin kondusif dan kerja menjadi lebih efisien karena pendekatan yang dilakukan bersifat sektoral dan integratif dan membuat holding company menjadi lebih besar dari sisi aset," sambung Vicky.

Tak sampai di sana, pengelompokan ini juga dianggap membuat BUMN bisa bergerak leluasa untuk menciptakan inovasi dan dan fleksibel.

Sehingga, kata Vicky, keuntungan bisa diraih dan membuat Indonesia siap menjadi kompetitor ke depan.

"Ini membuat negara menjadi lebih kuat sehingga siap untuk menjadi kompetitor yang layak diperhitungkan dan Indonesia pun kelak menjadi salah satu negara terbaik untuk tujuan berinvestasi," tegasnya.

Vicky menambahkan, segala langkah yang diupayakan Erick Thohir sudah seharusnya mendapat apresiasi dari semua pihak.

Menurut dia, langkah ini bisa membuat kemajuan bagi bangsa.

"Langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Erick Thohir perlu diapresiasi dan didukung demi kemajuan negara tercinta kita ini," pungkasnya.