Bagikan:

JAKARTA - Memasuki akhir tahun 2022, PT Hutama Karya (Persero) mengakselerasi percepatan seluruh proyek agar tepat waktu. Salah satunya yakni Pembangunan Gedung Aesthetic Center Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah di Denpasar, Bali, yang saat ini sudah mencapai 50 persen dan telah dilakukan topping off pada awal November lalu.

Direktur Operasi II Hutama Karya Gunadi, menyampaikan bahwa proyek RSUP ini memiliki sisa pekerjaan meliputi finishing fasad dengan menggunakan konsep budaya Bali, pemasangan plafond, pemasangan lantai, konstruksi baja atap, serta instalasi elektrikal, mekanikal dan plumbing.

Gunadi menyampaikan bahwa Hutama Karya melakukan upaya percepatan pada proyek senilai Rp123,2 miliar ini dengan penambahan sumber daya manusia serta alat berat, dimana masa pembangunan proyek cukup singkat yang ditargetkan rampung pada akhir Desember 2022.

"Kami juga memaksimalkan penggunaan teknologi building information modeling (BIM) yang memberikan manfaat signifikan sehingga perhitungan volume menjadi lebih akurat dan penjadwalan lebih terkontrol sehingga dapat rampung tepat waktu," ujar Gunadi, dalam keterangan resmi, Selasa, 22 November.

Hutama Karya juga kembali meraih kepercayaan owner proyek untuk melanjutkan pekerjaan tahap dua di RSUP Sanglah yakni Pembangunan Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak. Sebelumnya, penandatangan kontrak telah dilakukan pada Jumat, 28 Oktober lalu antara Dirut RSUP Sanglah I Wayan Sudana dan Plt. Executive Vice President (EVP) Divisi Gedung, Nyoman Endi Mahendra di RSUP Sanglah, Bali.

Gunadi mengatakan proyek senilai Rp171 miliar ini merupakan proyek Non Joint Operation (NJO) dimana Hutama Karya akan menggarap pekerjaan utama yang dimulai dari pekerjaan struktur; arsitektur; mekanikal, elektrikal, elektronika, dan perpipaan hingga landscape.

Dengan catatan ini, maka dua tahap proyek pembangunan RSUP Sanglah yang digarap Hutama Karya ini bernilai total Rp294,2 miliar.

"Pada tahap 1 kami membangun Aesthetic Center, dan di tahap dua ini kami membangun Gedung Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak. Dalam pengerjaannya, kita kembali akan mengoptimalkan penerapan BIM. Gedung ini nanti nya akan memiliki luas 18,226,7 m2 dengan jumlah enam lantai yang terdiri dari B1, lantai 1-4 dan yang terakhir bagian atap," ujar Gunadi.

Dalam pembangunan pelayanan kesehatan Ibu dan anak RSUP Sanglah, Hutama Karya akan mengaplikasikan finishing dengan tema bernuansa Bali, seperti penggunaan pepalihan yaitu dasar berupa bebatuan yang memanjang sebagai tempat untuk penerapan, menaruh, menempel dan memahat motif ornamen keketusan.

Selain itu akan digunakan Murda pada Atap, dimana Murda merupakan perlambang para pemilik rumah atau dalam kepercayaan, mengharapkan keselamatan dengan motif motif tertentu.

"Masa pembangunan proyek ini selama 390 hari kalender dengan perkiraan rampung pada akhir November 2023," kata Gunadi.

Sementara itu, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan proyek ini bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan kualitas pelayanan kesehatan Ibu dan Anak. selain itu juga proyek ini merupakan upaya dari Kementerian Kesehatan dalam meningkatkan kualitas kesehatan ibu dan anak, dikarenakan sebagian besar kematian seorang ibu disebabkan oleh pendarahan hebat dan hipertensi.

"Kondisi ini sebenarnya dapat dicegah pada semua ibu melalui perawatan medis yang tepat. Sangat penting dilakukan peningkatan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan ibu dan anak," ujar Budi.

Sekadar informasi, RSUP Sanglah merupakan pergantian nama baru dari RS Sanglah yang sudah didirikan pada tahun 1959, berlokasi di Jl. Diponegoro Denpasar dan memiliki banyak klinik spesialis unggulan, serta menjadi rumah sakit terluas di Pulau Dewata Bali dengan luas lahan 13,5 Ha2.