Produsen Semen Tiga Roda Membangun Pondasi Ekonomi Hijau
Semen Tiga Roda. (Foto: Dok. Indocement)

Bagikan:

JAKARTA -  Perlahan tapi pasti, ekonomi hijau yang telah menjadi tren kebijakan berbagai negara secara global, mulai merambah berbagai level di Indonesia. Hal itu sejalan dengan target pemerintah untuk mencapai net zero emission pada 2060 mendatang.

Sektor industri pun turut serta berkomitmen mendukung keinginan pemerintah tersebut. Tak terkecuali perusahaan-perusahaan besar.

Salah satunya PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk. Produsen semen Tiga Roda dari HeidelbergCement Group ini menegaskan komitmennya dalam pembangunan hijau bertepatan dengan HUT ke-47 pada 4 Agustus 2022.

Bahkan, Direktur Utama Indocement Christian Kartawijaya mengatakan, pihaknya berupaya untuk terus menurunkan emisi gas rumah kaca (GKR) Scope 1. Pada 2021, emisi GKR yang dihasilkan turun menjadi 606 kg CO2/ton semen ekuivalen turun dari tahun sebelumnya yang mencapai 623 kg CO2/ton semen ekuivalen.

"Kami juga memiliki target, pada 2025 kami akan menggunakan 25 persen bahan bakar alternatif,” ujar Christian dalam keterangannya.

Tak sampai dua pekan dari perayaan HUT ke-47 itu, Indocement secara resmi memasok seluruh kebutuhan listrik untuk pabrik Plant Tarjun, di Kalimantan Selatan. Dengan demikian, PLTU berkapasitas 55 megawatt (MW) milik Indocement berhenti operasi dan pensiun dini digantikan 100 persen listrik dari PLN.

Langkah yang dilakukan Indocement ini pun mendapat apresiasi dari Gubernur Kalimantan Selatan yang diwakili Staf Ahli Bidang Ekonomi Pembangunan Suparno. Dia menilai, momen ini akan meningkatkan iklim investasi yang positif di Kalimantan Selatan, menambah akses ekonomi, dan terus memaksimalkan potensi sumber daya yang ada.

“Sinergi yang kuat ini untuk memperkuat kerja sama lintas sektoral demi mewujudkan visi Kalsel Maju,” ujarnya yang dikutip dari keterangan resmi, Senin 15 Agustus.

Sementara itu Direktur Bisnis Regional Sumatera dan Kalimantan PLN, Adi Lumakso mengatakan, peralihan ini dimulai sejak 3 Agustus 2022 demi meningkatkan keandalan pasokan listrik Indocement. Selanjutnya, Indocement akan menghentikan operasi pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) milik perusahaan dan menjadi pelanggan PLN dengan kapasitas 55 MW.

"PLN berkomitmen untuk melayani dan menyediakan pasokan listrik yang andal dan berkualitas untuk mendukung proses produksi semen dan harga yang kompetitif dan mendorong iklim investasi di Indonesia khususnya di bidang Industri Semen," tutur Adi.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Indocement Antonius Marcos menuturkan, dengan COD Pelanggan Tegangan Tinggi ini, PLN telah mewujudkan sinergi dengan industri. Hal ini diharapkan akan turut mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi dan ketahanan industri dalam negeri.

"Mewakili Manajemen ITP (Indocement), kami memberikan apresiasi dan terima kasih sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang terlibat yang telah berjibaku untuk mewujudkan mimpi kami," tutur Antonius

Mulai dari Hal Kecil

Komitmen Indocement dalam mewujudkan ekonomi hijau tak hanya pada aspek yang berefek besar. Emiten dengan kode saham INTP ini juga cukup memperhatikan hal-hal kecil yang berada di wilayah bisnisnya.

Seperti pengelolaan sampah yang bisa didaur ulang maupun yang tidak bisa didaur ulang dari masyarakat. Hal ini terbukti dari kerja sama perseroan dan PT Bangunperkasa Adhitamasentra (GRC Board) menggandeng PT Cerita Untuk Anak Negeri, untuk menghadirkan platform ekonomi sirkular bernama Octopus.

Melalui kerja sama ini, Indocement akan memanfaatkan aplikasi Octopus untuk mengumpulkan sampah kantong semen dari pengguna untuk dimanfaatkan kembali. Sampah yang tidak bisa didaur ulang oleh Octopus akan diolah Indocement menjadi bahan bakar alternatif pada operasional pabrik semen, sedangkan PT Bangunperkasa Adhitamasentra akan memanfaatkan kantong semen Tiga Roda bekas sebagai material alternatif dalam memproduksi papan semen.

Program ini mengajak kalangan industri, pelaku konstruksi, dan masyarakat umum untuk terlibat langsung dalam menjaga lingkungan.

Selanjutnya, pada 10 Oktober lalu, Indocement menandatangani komitmen kerja sama penyediaan refuse-derived fuel (RDF) dengan Dinas Lingkungan Hidup Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Penandatanganan ini bertepatan dengan acara soft opening fasilitas Pengolahan Sampah Landfill Mining dan RDF Plant TPST Bantargebang di Kota Bekasi.

Kesepakatan kerja sama ini nantinya akan ditindaklanjuti dengan perjanjian kerjasama jual-beli dengan Badan Layanan Umum Daerah Unit Pengelolaan Sampah Terpadu.

Dalam rilis yang dipublikasikan, Indocement menilai, proses pengelolaan sampah perkotaan menjadi RDF di pabrik semen adalah langkah yang sangat penting bagi bangsa Indonesia, karena menjadi salah satu solusi untuk masalah sampah perkotaan dengan biaya investasi yang paling efisien dan juga proses tersebut dapat mengurangi emisi CO2 serta mengurangi emisi GRK.

Raih Penghargaan Bergengsi

Berbagai upaya Indocement dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan dan ekonomi hijau tersebut tentu saja menarik perhatian berbagai pihak. Bahkan, Indocement sempat meraih berbagai penghargaan bergengsi.

Salah satunya melalui produk Semen Tiga Roda yang berhasil mempertahankan status Green Label Indonesia level Gold dari Green Product Council Indonesia. Sertifikasi ini dikeluarkan untuk produk semen portland komposit (PCC) yang diproduksi oleh Indocement Kompleks Pabrik Citeureup dan Indocement Kompleks Pabrik Cirebon.

Sertifikasi Green Product Indonesia ini berlaku satu tahun dan dapat diperbaharui. Sertifikasi Green Label Indonesia merupakan sertifikasi produk yang ramah lingkungan, sertifikasi ini diharapkan dapat mengurangi dampak negatif lingkungan yang ditimbulkan sebuah produk.

Kompleks Pabrik Citeureup Indocement juga berhasil meraih Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi 2022 yang merupakan penghargaan tertinggi di bidang efisiensi energi dari Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Indocement berhasil mendapatkan penghargaan dalam kategori “Manajemen Energi di Gedung dan Industri - Inovasi Khusus” setelah Tim Energi Kompleks Pabrik Citeureup mengajukan makalah inovasi berjudul "Pengoptimalan Pemakaian Spent Bleaching Earth (SBE) sebagai Bahan Bakar Alternatif di Plant 11 Pabrik Citeureup dengan Metogologi Six Sigma".

Inovasi ini berpengaruh terhadap mengurangi emisi CO2 sebesar 216.88 ton CO2 per tahun.

Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi merupakan ajang penghargaan efisiensi energi nasional yang rutin diadakan oleh Kementrian ESDM sejak 2012, sebelumnya penghargaan ini bernama Penghargaan Efisiensi Energi Nasional (PEEN) sebelum berubah nama pada 2018. Indocement Pabrik Citeureup merupakan kali kedua mendapatkan penghargaan ini.