JAKARTA - Apresiasi atas kemampuan Bank DKI dalam mempertahankan tingginya kecukupan modal di tengah pandemi, membuat Bank DKI berhasil menyabet penghargaan sebagai The Strongest Big Regional Bank by Capital yang diterima langsung oleh Direktur Ritel & Syariah Bank DKI, Babay Parid Wazdi dalam gelaran CNBC Indonesia Awards 2022 di Jakarta, Rabu 9 November.
Direktur Ritel & Syariah Bank DKI, Babay Parid Wazdi dalam kesempatan tersebut mengucapkan terima kasih atas penghargaan yang diberikan kepada Bank DKI. Baginya, penghargaan ini menjadi simbol optimisme atas capaian kinerja yang diraih oleh seluruh insan Bank DKI.
“Apresiasi dan terima kasih kami berikan kepada nasabah, mitra kerja, maupun pemangku kepentingan yang senantiasa meletakkan kepercayaannya kepada produk dan layanan Bank DKI sehingga kami dapat terus tumbuh di tengah pandemi COVID-19,” ujarnya.
Sebagai informasi, CNBC Indonesia Awards merupakan ajang penghargaan kepada pelaku di berbagai industri yang berhasil beradaptasi di tengah pandemi. Penghargaan ini diraih karena Bank DKI dinilai mampu mempertahankan rasio kecukupan modal yang tergolong tinggi.
Rasio pengungkit Bank DKI juga dinilai yang paling sehat jika dibandingkan dengan peers yang dapat digunakan untuk mendukung strategi ekspansi perseroan.
Babay Parid menjelaskan, seiring dengan adaptasi yang terjadi selama pandemi COVID-19, Bank DKI tetap mampu menorehkan kinerja melalui perbandingan dengan BPD lain didasari pada tujuh indikator rasio keuangan yakni CAR (Capital Adequacy Ratio), ROA (Return On Assets), ROE (Return on Equity), LDR (Loan Deposits Ratio), BOPO (Belanja Operasional terhadap Pendapatan Operasional), Net Interest Margin (NIM) serta Giro Wajib Minimum (GWM).
“Melalui kecukupan modal tersebut, Bank DKI dapat menyalurkan kredit namun dengan tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian,” ujar Babay.
Babay Parid mengungkapkan bahwa dalam menghadapi tahun 2023, Bank DKI telah menyiapkan strategi transformasi di beberapa lini, yakni transformasi bisnis, transformasi IT, dan transformasi sumber daya manusia. Adapun hal ini dilakukan dalam menjaga pertumbuhan bisnis Bank DKI.
“Kita melakukan transformasi digital landing, sekarang menyalurkan kredit multiguna dan kredit micro bisa di lakukan secara online. Di bidang SDM kita bahkan membentuk learning center untuk menggodok SDM Bank DKI. Bahkan kita ingin SDM kita menjadi resources untuk DKI dan nasional,” pungkas Babay Parid.
Senada dengan Babay Parid, Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Arie Rinaldi turut menyampaikan, sampai dengan kuartal III 2022, Bank DKI membukukan pertumbuhan Laba bersih sebesar 28,83 persen (YoY), dari semula sebesar Rp564 miliar pada September 2021, menjadi sebesar Rp726 miliar pada September 2022.
BACA JUGA:
Selain itu, Bank DKI juga mencatatkan pertumbuhan kredit sebesar 26,82 persen (YoY), dari sebelumnya Rp36,9 triliun di September 2021 menjadi Rp46,7 triliun pada September 2022.
Pertumbuhan kredit tersebut diikuti dengan perbaikan kualitas aset yang ditandai dengan penurunan rasio Non-Performing Loan (NPL) gross dari semula 2,93 persen pada September 2021, menjadi 1,81 persen pada September 2022 dengan Loan at Risk (LAR) 13,68 persen yang sebelumnya 17,32 persen di periode sama tahun lalu.
Dari sisi Dana Pihak Ketiga (DPK), Arie menyampaikan bahwa Bank DKI tetap mampu mencatatkan pertumbuhan sebesar 29,51 persen, dari semula sebesar Rp47,1 triliun pada September 2021, menjadi sebesar Rp60,9 triliun pada September 2022.
Berbagai pencapaian kinerja tersebut mendorong peningkatan total aset sebesar 26,90 persen dari semula Rp59,29 triliun pada September 2021, menjadi Rp75,24 triliun pada September 2022.
Adapun penghargaan ini sekaligus menjadi semangat bagi Bank DKI untuk terus berinovasi, dan melanjutkan transformasi yang dimulai sejak tahun 2021 dalam meningkatkan kualitas produk dan layanan kepada nasabah, serta turut mampu berkontribusi dalam mendorong laju perekonomian Indonesia di tengah dan pasca pandemi COVID-19.