Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan yang bergerak di bidang produksi jenis kemasan plastik dan tisu steril PT Primadaya Plastisindo Tbk optimistis akan mendulang pertumbuhan setelah penawaran umum perdana saham (IPO).

Direktur Utama Primadaya Plastisindo Kennie Angesty mengatakan, saat ini pihaknya menyelesaikan masa penawaran awal dan mendapatkan izin efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melanjutkan serangkaian kegiatan IPO. Nantinya, saham perseroan dengan kode PDPP juga masuk sebagai saham DES (Daftar Efek Syariah).

"Kami optimistis kinerja perseroan akan semakin bertumbuh kendati ketidakpastian kondisi perekonomian sudah banyak diproyeksikan ke depan. Kami juga telah mendapati investor strategis yang meyakini bahwa perseroan mampu memiliki pertumbuhan yang positif dan potensi untuk terus berkembang serta memiliki tata kelola perusahaan yang baik," ujar Kennie dikutip Antara, Kamis 3 November.

Investor strategis tersebut adalah pendiri Agung Sedayu Group, Sugianto Kusuma.

Perseroan akan melepaskan 500 juta saham atau sebanyak 20 persen dari total modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO dengan nilai nominal Rp100 per lembar saham dan ditawarkan pada harga Rp200 per saham. Potensi dana yang akan diraup berkisar Rp100 miliar.

Kennie menyebut seluruh dana hasil penawaran umum perdana saham setelah dikurangi biaya-biaya emisi, sekitar 67 persen akan digunakan untuk ekspansi pembelian mesin-mesin, meningkatkan kapasitas produksi, dan menambah varian produk yang akan dipasarkan perseroan. Sisanya, sekitar 33 persen akan digunakan untuk modal kerja.

Sejumlah strategi akan dilakukan guna meraup berbagai peluang pertumbuhan ke depan, diantaranya meningkatkan kualitas sumber daya manusia, memperluas pangsa pasar produk free market melalui e-commerce dan distributor, menambah mitra dagang melalui sektor horeka, mengikuti perkembangan teknologi, diversifikasi produk dan market, serta membuka cabang di kota besar lain di Indonesia.

"Industri kemasan plastik adalah industri yang sangat dibutuhkan masyarakat, tetapi lokasi sangat penting untuk menekan waktu dan biaya pengiriman. Dengan perluasan geografis, strategi diversifikasi produk lokasi produksi, kemampuan perseroan untuk menyerap kebutuhan plastik akan cepat bertumbuh di daerah-daerah yang akan dikembangkan," kata Kennie.

Adapun sejak berdiri pada 2005 lalu, perseroan telah memulai kegiatan usaha di di Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, dengan memproduksi beberapa jenis kemasan plastik dan tissue steril. Saat ini perseroan juga telah memiliki cabang usaha yakni pabrik di Lampung, Binjai, Tangerang dan Sukabumi.

Secara kinerja, tahun lalu perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan 32,26 persen menjadi Rp318,99 miliar dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp77,81 miliar. Hal itu didorong oleh peningkatan penjualan jerigen, galon, botol, dan material.

Kendati secara laba bersih belum dapat terkerek tetapi perseroan meyakini tahun ini kondisi berbalik akan terjadi dengan sinyal raihan laba bersih yang melonjak 113,6 persen per Mei 2022 lalu.

Sementara itu rencana pencatatan saham PDPP akan dilakukan pada 9 November 2022 mendatang. Masa penawaran awal telah dilakukan pada 13-20 Oktober 2022, selanjutnya masa penawaran umum perdana saham akan dilakukan pada 3-7 November 2022, dan distribusi secara elektronik akan dilakukan pada 8 November 2022.

Adapun bertindak sebagai Penjamin Pelaksana Emisi dalam Penawaran Umum Perdana Saham ini adalah PT Semesta Indovest Sekuritas.