JAKARTA - Pemerintah berfokus untuk menyediakan layanan yang terintegrasi ke dalam satu ekosistem yang menyeluruh dari hulu ke hilir.
Salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang melakukan transformasi tersebut adalah Bank Mandiri melalui super app Livin' by Mandiri.
Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, upaya pemerintah untuk menyediakan layanan yang terintegrasi ke dalam satu ekosistem yang menyeluruh dari hulu ke hilir, dipercepat dengan adanya proses adaptasi digitalisasi yang berkembang secara masif pada masa pandemi COVID-19.
"Melalui digitalisasi, ekosistem digital semakin terakselerasi apalagi dalam masa pandemi. Pada saat yang sama, transaksi masyarakat pun semakin mudah dan terotomatisasi. Bank Mandiri salah satu BUMN yang melakukan transformasi ini melalui penyediaan super app Livin' by Mandiri yang telah terintegrasi dengan ekosistem digital," ujarnya di Jakarta, Senin, 17 Oktober.
Sementara itu, Direktur Corporate Banking Susana Indah Kris Indriati mengatakan, memasuki usia ke-24 Bank Mandiri semakin memperkuat eksistensi sebagai bank unggulan di segmen wholesale lewat optimalisasi bisnis.
Untuk itu, Bank Mandiri secara konsisten fokus mengintensifkan pertumbuhan bisnis value chain berbasis ekosistem nasabah.
Melalui pengembangan dan optimalisasi digital yang menyeluruh, Bank Mandiri telah meluncurkan Super App Livin' by Mandiri untuk nasabah ritel dan Wholesale Digital Super Platform untuk nasabah wholesale.
Kedua aplikasi tersebut telah bertransformasi dengan menyediakan layanan keuangan yang lengkap dan terintegrasi bagi nasabah dari seluruh segmen.
Hal ini juga menjadi dukungan perseroan terhadap salah satu agenda utama presidensi G20, yakni transformasi ekonomi berbasis digital.
Indah menjelaskan, Bank Mandiri juga secara aktif mempertajam fokus bisnis dengan mengedepankan potensi kewilayahan dan bersinergi dengan perusahaan anak untuk menjadi competitive advantage.
"Sebagai bank dengan pangsa pasar wholesale terbesar, kami ingin mendorong pertumbuhan bisnis yang konsisten dan tentunya berkelanjutan," ujarnya, di Jakarta, Senin, 17 Oktober.
Hasilnya, dalam delapan bulan pertama 2022 Bank Mandiri telah berhasil menyalurkan kredit wholesale sebesar Rp580,18 triliun.
Nilai itu tumbuh hingga 8,36 persen secara tahunan atau year on year (yoy) bila dibandingkan periode akhir Agustus 2021 lalu.
Pertumbuhan kredit wholesale Bank Mandiri ini, utamanya disumbang oleh segmen corporate banking yang mencapai Rp353,75 triliun per Agustus 2022, meningkat Rp15,8 triliun secara tahunan.
Indah menjelaskan, meski kondisi perekonomian saat ini dilanda ketidakpastian, Bank Mandiri optimistis Indonesia masih memiliki sumber pertumbuhan ekonomi ke depan yang masih akan bertahan dari dampak tekanan ekonomi global.
"Dalam beberapa tahun terakhir, Bank Mandiri menitikberatkan optimalisasi bisnis melalui pengembangan layanan yang dapat menjangkau lebih banyak korporasi di berbagai daerah. Dengan begitu, kami berharap pembangunan dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia lebih merata," imbuhnya.
Hal ini, lanjut Indah, juga sejalan dengan intisari perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-24 yang jatuh pada 2 Oktober 2022 dengan aspirasi untuk mempertegas posisi Bank Mandiri sebagai bank terbesar dengan konsistensi transformasi bisnis secara menyeluruh.
Hari jadi ini juga menjadi momentum bagi Bank Mandiri untuk melanjutkan fokus utama yakni membangun dan berkontribusi bagi perekonomian Tanah Air.
"Kunci utama untuk mewujudkan hal ini adalah kolaborasi dari seluruh pihak. Ke depan, Bank Mandiri berkomitmen untuk mempertahankan dan meningkatkan pelayanan kepada nasabah wholesale agar terus memberikan nilai lebih kepada perekonomian dan masyarkat," terangnya.
Jadi Kampiun di Pasar Sindikasi Indonesia
Sebagai bank yang unggul di bisnis wholesale, Bank Mandiri juga terus mendorong kontribusi terhadap pembangunan dan pertumbuhan ekonomi.
Hal ini ditunjukkan dengan keberhasilan dan pencapaian Bank Mandiri menempati posisi puncak sebagai kreditur sindikasi terbesar di Indonesia.
"Pencapaian ini merupakan bentuk komitmen dan dukungan Bank Mandiri dalam mempercepat ekspansi usaha dan pengembangan bisnis pelaku usaha yang dapat berkontribusi langsung terhadap perekonomian Tanah Air," terangnya.
Mengacu pada data Bloomberg League Table Reports, Bank Mandiri tercatat menduduki posisi puncak sebagai Mandated Lead Arranger (MLA) dan Bookrunner, tercatat jumlah pangsa MLA pasar sindikasi Bank Mandiri menembus 15,6 persen untuk periode 1 Januari hingga 2 Oktober 2022.
Dari sisi MLA, pada periode tersebut Bank Mandiri juga tengah mengelola pembiayaan sindikasi senilai 3,41 miliar dolar AS.
Adapun, dari sisi Bookrunner, Bank Mandiri berhasil menduduki posisi wahid lewat perolehan pangsa pasar yang mencapai 16,86 persen dengan total nilai menembus 2,3 miliar dolar AS.
Indah mengungkapkan, transaksi kredit sindikasi yang dikelola Bank Mandiri baik sebagai MLA ataupun Bookrunner ini tidak sedikit yang melibatkan lembaga keuangan internasional bukan hanya dari lembaga keuangan domestik.
BACA JUGA:
Hal ini disebabkan karena demand atas Indonesian Syndicated Loan di luar negeri yang cukup tinggi, sehingga Mandiri juga menggandeng partner-partner bank di luar negeri untuk ikut berpartisipasi pada kredit sindikasi yang di arrange oleh Bank Mandiri.
"Sebagai bank yang fokus pada bisnis dan ekosistem wholesale, Bank Mandiri memiliki keunggulan serta komitmen yang kuat dalam dukungan kepada pembiayaan berskema sindikasi. Kami berharap upaya ini juga dapat menjadi katalis pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," pungkasnya.