Bagikan:

JAKARTA - Citibank Indonesia menandatangani perjanjian induk fasilitas kredit senilai Rp650 miliar dengan PT Profesional Telekomunikasi Indonesia (Protelindo), PT Solusi Tunas Pratama Tbk, PT Iforte Solusi Infotek, PT BIT Teknologi Nusantara, dan PT Komet Infra Nusantara. Lima perusahaan itu merupakan anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) bagian dari Grup Djarum milik konglomerat Hartono bersaudara.

CEO Citi Indonesia Batara Sianturi mengatakan, Indonesia tetap menjadi pasar utama bagi Citi. "Di sini, kami memiliki visi yang jelas untuk menjadi mitra perbankan ternama bagi institusi yang memiliki kebutuhan perbankan lintas wilayah dan terdepan dalam hal pengelolaan kekayaan," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu 7 September.

Di sisi lain, Sekretaris Perusahaan Sarana Menara Monalisa Irawan mengungkapkan, transaksi antara Citi Indonesia dengan anak usaha perseroan bukan merupakan transaksi benturan kepentingan dan bukan transaksi material. Fasilitas pinjaman yang disediakan bagi TOWR akan diperuntukan untuk keperluan modal kerja perseroan dengan jangka waktu selama 12 bulan ke depan.

Tercatat hingga semester pertama 2022, portofolio kredit Citi naik 9,8 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi Rp43,7 triliun. Kontributor utama pertumbuhan portfolio kredit berasal dari lini bisnis institutional banking, terutama pada sektor industri manufaktur serta perantara keuangan.

Pertumbuhan portofolio kredit Citi ditunjang oleh dana pihak ketiga yang tumbuh sebesar 11,1 persen yoy, sehingga posisi loan to deposit ratio (LDR) masih lenggang, atau sebesar 64 persen.Citi Indonesia juga mencatat penurunan non performing loan (NPL) gross dari 3,61 persen menjadi 2,86 persen.

Managing Director, Head of Corporate & Investment Banking Citi Indonesia Anthonius Sehonamin mengatakan capaian tersebut didorong oleh pertumbuhan kredit segmen banking, capital markets and advisory (BCMA) dan lini commercial.

“Citi terus menyediakan layanan dan solusi end-to-end kepada para klien perusahaan lokal, multinasional, lembaga keuangan, dan sektor publik," pungkasnya.