Bayan Resources Milik Konglomerat Low Tuck Kwong Kaji Diversifikasi Bisnis Mulai dari PLTS hingga Hilirisasi
Ilustrasi (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Arah kebijakan energi nasional saat ini adalah melaksanakan transisi energi, yaitu dari energi fosil menuju energi yang lebih bersih, minim emisi, dan ramah lingkungan, terutama melalui pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT).

Perusahaan batu bara milik konglomerat Low tuck Kwong, PT Bayan Resorces mulai mengkaji kemungkinan diversifikasi bisnis ke energi baru terbarukan (EBT).

Direktur Bayan Resources Alexander Ery Wibowo merinci, beberapa alternatif bisnis yang tengah dikaji antara lain Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS), geothermal dan hilirisasi batu bara.

"Memang ada beberapa pilihan yang saat ini kami kaji yaitu PLTS sebagai power producer atau sebagai developer, kedua adalah geothermal dan ketiga sedang kami kaji juga hilirisasi batubara," ujarnya di Jakarta, Senin, 8 Agustus.

Alexander menambahkan, hingga saat ini karena diversifikasi bisnis membutuhkan sumber daya yang berbeda karena keduanya memiliki dua jalur bisnis yang berbeda.

Namun, lanjutnya, saat ini pihaknya tengah fokus untuk memenuhi tingginya permintaan ekspor dan domestik akan kebutuhan batubara.

"Saat ini kami masih fokus, apalagi permintaan batu bara sangat tinggi. Dan untuk menggenjot produksi pun membutuhkan kerja yang sangat detail untuk peningkatan infrastruktur karena industrini kejar-kejaran dengan waktu," ujarnya.

Untuk mengurangi emisi, selain melakukan diversifikasi usaha, Bayan juga mulai mengurangi penggunaan energi fosil untuk kegiatan operasional perusahaan seperti penggunaan biodiesel B30 serta mengkombinasikan penggunaan PLTS dengan genset.

"Untuk alat berat, saat ini kami mulai menggunakan B30 sejalan dengan program pemerintah," lanjutnya.

Namun mengingat lokasi pertambangan yang cukup ekstrem dan berada di-remote area, Bayan masih menggunakan genset.

"Karena solar panel biasanya ini masih belum menggunakan baterai, jadi hanya bisa sampai 8 jam," pungkasnya.