Sesuai Kebutuhan dan Kemampuan Bayar, Begini Cara Memilih Asuransi dengan Tepat
Ilustrasi. (Foto: Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Semakin bertambahnya usia, banyak orang mulai menyadari akan pentingnya mengajukan asuransi. Alasannya beragam, mulai dari kesadaran terkait risiko penyakit yang bisa saja terjadi kapan saja, kecelakaan, hingga kematian. Meski pemerintah sudah menyediakan layanan BPJS kesehatan, melalui asuransi, beragam risiko dan masalah dalam kehidupan tersebut bisa diantisipasi, khususnya terkait besarnya beban keuangan yang harus ditanggung untuk menanggulanginya.

Hanya saja, masih belum banyak orang yang memahami bagaimana cara memilih produk asuransi dengan tepat. Alhasil, sebagian nasabah mungkin mengajukan asuransi dengan beban premi terlampau mahal, atau manfaat perlindungan cenderung tidak optimal.

Nah, untuk mengantisipasi hal tersebut, Anda perlu mencari tahu cara tepat memilih produk asuransi, sekaligus cara menggunakannya. Berikut adalah tips memilih asuransi yang sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan bayar agar manfaatnya bisa didapatkan secara maksimal.

1. Ketahui Dulu Perlindungan Seperti Apa yang Dibutuhkan

Dalam memilih asuransi, pastikan untuk menyesuaikannya dengan manfaat perlindungan yang dibutuhkan. Hal ini penting untuk dipahami karena kenyataannya, tak sedikit orang memilih asuransi karena tertarik dengan promo maupun hadiah yang bisa didapatkan. Selain itu, karena tak memperhatikan kebutuhan diri dan keluarga, sebagian nasabah asuransi juga mengajukan produk tersebut dengan asal.

Bila perlu, agar tak salah menentukan pilihan, konsultasi terlebih dahulu dengan pihak yang memahami terkait asuransi dan cara kerjanya. Terutama sebelum memilih asuransi kesehatan atau jiwa. Dengan begitu, Anda dapat menilai produk asuransi mana yang layak untuk dipilih karena mampu memenuhi segala kebutuhan dengan biaya premi yang terjangkau.

2. Cek Profesionalisme Agen Asuransi

Penawaran asuransi tidak jarang berasal dari pihak agen atau sales. Jangan asal mengiyakan ajakan untuk mengajukan asuransi, Anda perlu memastikan dulu profesionalisme pihak agen tersebut. Pasalnya, tidak sedikit agen atau sales asuransi yang bahkan tidak memahami manfaat dan kekurangan produk yang ditawarkannya.

Di samping itu, pastikan pihak agen mampu membantu Anda dalam mengurus pengajuan asuransi dari awal hingga akhir. Guna memastikan profesionalisme dan kualitas kinerja pihak agen tersebut, Anda bisa memintanya untuk menunjukkan sertifikasi keagenannya serta menjelaskan dengan detail terkait produk asuransi yang ditawarkan.

3. Kenali Lebih Jauh terkait Kapasitas Penyedia Asuransi

Tidak kalah pentingnya, Anda juga harus mengenal lebih dalam terkait kapasitas penyedia asuransi. Khususnya terkait cakupan perlindungan yang diberikan, kemudahan proses klaim manfaat, dan berbagai layanan dan fitur lainnya. Informasi terkait kapasitas penyedia asuransi ini bisa dengan mudah didapatkan melalui internet atau kerabat yang telah lebih dulu menjadi nasabah.

4. Isi SPPA atau SPAJ dengan Jujur, Lengkap, dan Jelas

Pada pengajuan asuransi jenis apa pun, calon nasabah diwajibkan untuk mengisi dokumen yang disebut dengan SPPA atau surat permintaan pertanggungan asuransi, maupun SPAJ atau surat permohonan asuransi jiwa. Berkas tersebut wajib diisi dengan jujur, lengkap, dan jelas oleh calon nasabah.

Pasalnya, informasi di dalamnya akan digunakan sebagai bahan pertimbangan oleh perusahaan asuransi terkait layanan yang nantinya diberikan. Jika ada satu informasi saja yang kosong atau diisi dengan tidak jujur, kemungkinan besar pengajuan asuransi akan ditolak atau bisa menyulitkan proses klaim perlindungan di kemudian hari.

5. Pahami Proses Pembayaran Premi dan Nominalnya

Tidak kalah pentingnya, ketahui pula waktu atau jatuh tempo yang diharuskan untuk membayar premi. Agar tetap bisa mendapatkan manfaat asuransi dan terhindar dari risiko membayar denda, pastikan untuk selalu membayarnya tepat waktu.

Cek pula apakah biaya preminya mampu ditanggung oleh keuangan dengan lancar atau tidak. Idealnya, anggaran asuransi adalah sekitar 5 sampai 10 persen gaji agar kebutuhan penting lain tetap bisa dipenuhi dengan lancar.

Biasanya, terdapat waktu sekitar 14 hari bagi nasabah asuransi untuk mempertimbangkan kembali apakah produk tersebut layak disiapkan atau tidak. Pastikan untuk memanfaatkan momen tersebut untuk menilai kelayakan dan kesesuaian manfaat perlindungan yang diberikan asuransi dengan biaya preminya.

6. Pastikan Kredibilitas dan Legalitas Perusahaan Asuransi

Hal terakhir yang perlu dipastikan saat memilih asuransi adalah memastikan kredibilitas dan legalitas perusahaan penyedianya. Salah satu ciri utama perusahaan asuransi yang resmi dan terpercaya adalah memiliki status terdaftar dan izin usaha dari OJK atau Otoritas Jasa Keuangan serta asosiasi. Untuk mengeceknya, Anda bisa melihat situs resmi OJK atau bertanya langsung ke pihak layanan konsumennya.

Selain itu, jika ingin lebih meyakinkan lagi, cek kondisi keuangan perusahaan asuransi dan pastikan kondisinya kondusif. Hal tersebut bisa ditandai dengan nilai Risk Base Capital paling tidak 120 persen, serta kondisi kewajiban dan asetnya yang bisa diketahui melalui laporan keuangan yang dipublikasikan oleh media.

Selalu Perhatikan Kebutuhan dan Kondisi Keuangan saat Memilih Asuransi

Terlepas dari tips dan cara memilih asuransi di atas, Anda harus memperhatikan perlindungan seperti apa yang dibutuhkan dan pastikan kondisi keuangan mampu menanggung biaya preminya.

Dengan begitu, barulah produk asuransi yang Anda pilih bisa memberikan manfaat perlindungannya secara optimal tanpa mengganggu arus keuangan secara berlebihan.