JAKARTA - PT Acset Indonusa Tbk (ACST) terus berupaya menekan kerugiannya pada tahun ini. Salah satu upayanya adalah dengan meraih beberapa kontrak proyek yang baru.
Corporate Secretary & Investor Relations Acset Maria Cesilia Hapsari menyampaikan, pandemi yang turut berkontribusi dalam terhambatnya penyelesaian proyek berjalan maupun penundaan tender yang diikuti masih menjadi faktor yang mempengaruhi kinerja perseroan pada kuartal II-2022. Namun, katanya, Acset tetap fokus pada usaha perbaikan internal yang bertujuan untuk memperkuat fundamental Perseroan sehingga siap untuk melaju seiring pemulihan yang akan terjadi di industri konstruksi yang mulai dirasakan.
"Pada periode ini, Acset mencatatkan perolehan kontrak baru sebesar Rp516,4 miliar atau naik 169,8 persen dari Rp191,4 miliar pada periode yang sama tahun lalu," ungkap Maria dalam keterangannya, Kamis 28 Juli.
Perolehan kontrak baru perusahaan konstruksi Grup Astra ini tersebut terdiri atas proyek fondasi dan infrastruktur. Dalam sektor fondasi, beberapa kontrak baru yang berhasil diraih diantaranya LRT City Jatibening dan Soil improvement Batang.
Seluruh proyek fondasi tersebut dikerjakan oleh anak usaha Acset yakni PT Acset Pondasi Indonusa. Sementara itu, pada sektor infrastruktur, Acset mendapatkan kontrak baru di pekerjaan penambahan lajur Tol Tangerang – Merak. Berdasarkan kontribusi per lini bisnis dalam perolehan pendapatan periode ini didominasi oleh sektor konstruksi sebesar 41 persen, disusul sektor infrastruktur sebesar 36 persen, dan fondasi sebesar 23 persen.
BACA JUGA:
Meski meraih pertumbuhan kontrak baru, perseroan justru mengalami penurunan pendapatan menjadi Rp508,7 miliar atau turun sebesar 21,01 persen dari Rp644,1 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Untung saja, perseroan juga mencatatkan penurunan biaya keuangan menjadi sebesar Rp7,9 miliar atau turun sebesar 80,90 persen dari Rp41,5 miliar pada kuartal kedua periode yang sama tahun 2021.
Hasilnya, "Pada periode ini, rugi bersih Acset turun sebesar 25,3 persen dari Rp153,2 miliar menjadi Rp114,5 miliar," ungkap Maria.
Dengan catatan itu, Maria meyakini, upaya-upaya yang dilakukan di internal perseroan masih berada pada jalur yang tepat. Pengkajian proses bisnis terus dilakukan secara intensif agar menghasilkan biaya yang lebih efisien serta kepuasan bagi pelanggan perseroan.
"Hal ini juga didukung oleh inisiatif-inisiatif digitalisasi yang diharapkan dapat menciptakan infrastruktur sistem yang lebih andal bagi kegiatan operasional Perseroan. Dukungan Grup Astra terhadap Perseroan melalui pemberdayaan rantai-bisnis yang ada, turut membantu Perseroan dalam menghadapi kondisi yang menantang saat ini," kata Maria menambahkan.