Bagikan:

JAKARTA - PT Food Station Tjipinang Jaya selaku BUMD Pangan milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menggelar kunjungan kerja ke Kabupaten Tabanan Bali, Kamis 21 Juli.

Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo mengatakan kunjungan kerja dilakukan dalam rangka kerja sama dan kolaborasi di bidang pangan serta pengembangan bisnis khususnya beras dengan Pemerintah Kabupaten Tabanan melalui Perusahaan Daerah (Perusda) Dharma Santhika.

Dalam kunjungan kerjanya ini Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya, Pamrihadi Wiraryo melakukan penanda tanganan kerja sama pengembangan usaha berupa, pengelolaan bersama pabrik beras, budi data padi dengan varietas sesuai dengan permintaan pasar dan alih pengetahuan dan teknologi serta peningkatan kompetensi sumber daya manusia dengan Perumda Dharma Santhika, yang diwakili oleh direktur utamanya Kompiang Gede Pasek Wedha, dan disaksikan oleh para pejabat di lingkungan Pemkab Tabanan.

Pamrihadi mengatakan PT Food Station yang telah berdiri sejak tahun 1972 dan telah mengalami berbagai transformasi dan sampai saat ini fokus menangani pengelolaan pasar induk beras yang ada di Cipinang.

Pihaknya juga mengatakan telah melakukan penjajakan dengan pelaku usaha modern retailer lokal yang mana merupakan kelanjutan dari pengembangan usaha hilirisasi yang saat ini sudah berjalan di lebih dari 30 ribu outlet di seluruh Indonesia.

“Saat ini kami sedang menjalin kerja sama juga dengan Kalimantan Timur dalam rangka untuk pemenuhan kebutuhan calon Ibu Kota Baru serta kerja sama dengan Kalimantan Tengah yang mana kita ketahui bersama bahwa disana perlu mendapatkan pasokan beras,” ujar Pamrihadi dalam keterangannya, Jumat 22 Juli.

Melalui kerja sama ini, lanjut dia, pihaknya juga berharap bisa memberikan pendampingan bagi Gapoktan yang ada di Kabupaten Tabanan. Di mana, Gapoktan berkolaborasi dengan Perumda menyediakan lahan dan petani melakukan penggarapan dan manajemen sesuai dengan SOP yang biasa dilakukan saat ini oleh rekanan Food Station.

“Sehingga mampu meningkatkan produktifitas gabah yang dihasilkan, serta membudidayakam varietas sesuai kebutuhan pasar yang diperlukan dan memastikan kualitas hasil panen agar lebih kompetitif,” jelasnya.