JAKARTA - PT Adhi Karya berhasil menyelesaikan rehabilitasi jaringan irigasi pembawa yang terkoneksi dengan aliran air dari proyek strategis nasional (PSN) Bendungan Tapin, di Kalimantan Selatan.
"Panjang saluran yang direhab 27,73 KM, anggaran Rp115,5 miliar," ujarnya Proyek Manager PT Adhi Karya Miftah, dilansir dari Antara, Selasa 20 Juli.
Kondisi saat ini, kata dia, irigasi sudah dialiri dan bisa dimanfaatkan oleh petani pengguna air.
"Serah terima satu Desember 2021 dan serah terima dua Desember 2022 ini. Serah terima ke Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III. Saat ini tahap pemeliharaan," ujarnya.
Saat proses pengerjaan, pihaknya melibatkan 400 pekerja, termasuk masyarakat lokal di sekitar pembangunan irigasi.
"Kita libatkan masyarakat lokal tersebut merupakan bentuk program padat karya, membantu peningkatan ekonomi masyarakat di tengah pandemi COVID 19," ujarnya.
Menurut Miftah, saat proses pengerjaan tidak ada kendala yang berarti, selain tingginya curah hujan di daerah Tapin.
"Waktu itu sesuai data BMKG, Tapin masuk pada area curah hujan tinggi di atas normal. Maka, penyelesaian kendala itu dengan menggunakan pompa pompa dewatering untuk mengatasi air ketika pekerjaan struktur dikerjakan," ujarnya.
BACA JUGA:
PT Adhi Karya, kata dia, lingkup pekerjaannya adalah rehabilitasi jaringan pembawa dan juga bentang alam serta kantor operasional irigasi yang dilengkapi arena permainan anak yang ramah lingkungan, lokasi berada di Kecamatan Bungur di tepi jalan poros Ahmad Yani.
Staf Teknis Balai Wilayah Sungai (BWS) Kalimantan III Gunadi Anom, mengatakan hasil kerja untuk irigasi Tapin cukup memuaskan.
"Hasil kerjanya cukup memuaskan dan masih dalam masa pemeliharaan," ujarnya.
Secara umum, kata dia, pembangunan irigasi untuk pertanian Tapin kalau digabung dengan pekerjaan rehabilitasi jaringan yang dikerjakan PT Adhi Karya dan pembangunan irigasi yang dikerjakan PT Waskita sekarang 2020-2022, outcome total s/d akhir 2022 adalah 4.483,40 hektare.