Bagikan:

JAKARTA - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendorong peningkatan kualitas varietas benih padi unggul guna meningkatkan produksi beras nasional yang nantinya mendukung ekspor beras.

"Tanpa benih varietas unggul, kita tidak akan bisa surplus beras seperti yang kita bisa rasakan saat ini sehingga tidak perlu impor beras lagi. Jadi peningkatan produktivitas beras harus jadi tantangan kita bersama karena beras sangat penting bagi kehidupan bangsa," kata Mentan Syahrul dalam keterangan dikutip Antara, Sabtu, 25 Juni.

Mentan Syahrul mengatakan produktivitas padi Indonesia menduduki urutan kedua dari sembilan negara FAO di Benua Asia, dengan urutan Vietnam, Indonesia, Bangladesh, Filipina, India, Pakistan, Myanmar, Kamboja, dan Thailand.

"Dulu kalau pakai varietas Silugonggo hanya menghasilkan 2 sampai 3 ton per hektar. Saat ini sudah ada varietas baru seperti Ciherang, Inpari dan lainnya, sudah diperkenalkan jadi produktivitas petani makin naik, stok beras kita pun naik," kata Mentan.

Namun Syahrul meminta agar produktivitas padi bisa lebih ditingkatkan dari sekadar 5,2 ton per hektare.  Oleh karena itu, Mentan meminta jajarannya untuk meninjau benih padi, irigasi, sistem pemupukan hingga pasca panen serta melakukan berbagai upaya agar produksi padi mulai dari hulu hingga hilir bisa lebih efisien.

"Ini irigasi makin bagus, varietas makin bagus dan makin banyak. Kalau begitu di tahap mana yang perlu kita perbaiki lagi. Saya berharap ini dipertahankan hasil-hasil yang luar biasa yang sudah dihasilkan, dan disampaikan juga ke masyarakat," kata Syahrul.

Mentan menyebut benih padi memegang peran penting dalam meningkatkan produktivitas beras sebagai salah satu pangan pokok strategis di Indonesia dan mendukung ekspor beras.

Selain itu, pengelolaan padi dan beras yang baik juga dapat mengurangi penyusutan hasil panen sehingga hasil panen yang diperoleh menjadi lebih baik dan memberi keuntungan yang tinggi.