JAKARTA - Polusi sampah adalah salah satu penyebab kehancuran ekologis, namun sampah bukanlah musuh manusia, tanpa disadari sampah telah menjadi bagian dari peradaban. Sampah menjadi momok bagi lingkungan jika tidak dikelola dengan baik, ketidakpedulian soal sampah secara langsung dan tidak langsung mensponsori kerusakan alam. Sebaliknya dengan pengelolaan yang tepat, sampah adalah material baru yang memiliki potensi energi dan ekonomi.
Hal ini didasari oleh pemerintahan saat ini. Di bawah Presiden Jokowi telah keluar Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 97 Tahun 2017 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, menandakan keseriusan pemerintah di dalam pengaturan pengelolaan sampah dan potensi ekonomi yang dimilikinya.
Yansyah, selaku Founder dan Ketua Mulung Parahita mengatakan, dengan semangat yang sama dan bersamaan dengan Presidensi G20 di Indonesia, serta program Kampung Bahari Nusantara TNI Angkatan Laut, Puri Ageng Blahbatuh melalui program Mulung Parahita berkolaborasi dengan TNI Angkatan Laut Republik Indonesia berinovasi menciptakan Ekosistem Penanganan Lingkungan yang menggerakkan desa-desa pesisir untuk bersama-sama menjalankan pengelolaan sampah berbasis sumber secara digital dan mewujudkan ekonomi sirkular.
Sinergitas Mulung Parahita dan TNI Angkatan Laut dalam menjalankan Pengelolaan Ruang Laut dan Perlindungan Lingkungan Laut melalui Ekosistem Penanganan Lingkungan yang berjalan selaras dengan Program TNI Angkatan Laut yaitu Penanaman Mangrove Nasional secara serentak, yang merupakan upaya untuk mendukung Program Penanggulangan Bencana Perubahan Iklim dan Cuaca Global.
Adapun tujuan utama dari aksi sinergi adalah untuk:
- Membangun Ekosistem Penanganan Lingkungan dalam upaya Perlindungan Laut;
- Meningkatkan kesadaran masyarakat dalam pengurangan volume timbulan sampah (reduce), optimalisasi pemanfaatan kembali sampah yang masih dapat digunakan (reuse), dan pemrosesan sampah plastik yang dapat diubah menjadi barang baru yang bernilai ekonomi (recycle);
- Optimalisasi pemanfaatan kembali sampah yang masih dapat digunakan (reuse);
- Menumbuhkan kreativitas masyarakat dalam memanfaatkan sampah menjadi bernilai ekonomis;
- Mengurangi pencemaran lingkungan laut Indonesia akibat sampah dan menjaga keasrian dan kelestarian lingkungan;
- Mengurangi timbulan sampah yang dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPA).
Sebagai langkah awal, kami mewujudkan komitmen serius kami dengan menyelenggarakan Kick-Off meeting untuk kampanye lingkungan Solo Triathlon sejauh 1.293 km dari Bali menuju Jakarta selama 30 hari dalam Kampanye ke-2 yang bertajuk "The Rising Tide" yang akan memecahkan Rekor Dunia.
Kampanye ini diharapkan akan menjadi bagian gelombang perubahan untuk pemulihan lingkungan yang sejalan dengan komitmen Global dan Pemerintah Indonesia, dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals dan menyelesaikan masalah lingkungan, sekaligus berkontribusi dalam Penanggulangan Bencana Perubahan Iklim Dan Cuaca Global dan Perbaikan lingkungan yang berkelanjutan melalui Ekosistem Penanganan Lingkungan.
Berkenaan dengan tema Global Platform for Disaster Risk Reduction(GPDRR) 2022 yaitu From Risk to Resilience: Towards Sustainable Development for All in a COVID-19 Transformed World yang juga dalam konteks Indonesia adalah "Memperkuat Kemitraan Menuju Ketangguhan Berkelanjutan”, resiliensi atau ketangguhan hanya dapat diwujudkan apabila upaya tersebut melibatkan seluruh pemangku kepentingan secara inklusif.
"Oleh karena itu, kami mengundang semuapihak, dimulai dari Pemerintah, Ilmuwan, Peneliti, Akademisi, Industri, LSM, Komunitas serta masyarakat agar mendukung serta berpartisipasi dalam kampanye lingkungan "The Rising Tide" di mana Kampanye ini merupakan deklarasi untuk memulai aksi nyata terhadap darurat iklim di bumi pertiwi," kata Yansyah, di Jakarta, Selasa 7 Juni.
Berbagai pihak yang juga peduli dengan kelestarian alam dan pengelolaan sampah yang baik dan benar telah siap untuk mendukung suksesnya acara “The Rising Tide” ini. Selain TNI Angkatan Laut dan Puri Ageng Blahbatuh, dukungan dan support diperoleh Bambang Soesatyo selaku Ketua MPR-RI, Sandiaga Uno sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kedai Reka - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan dan Riset Teknologi, Harmoni Indonesia, Indonesian Water Institute, CSIRO - Australian Government agency responsible for scientific research, Ferry Sunarto, Sumpah Sampah, dan STMIK Bandung Bali.
Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan PT Mayora Indah, Tbk sebagai perusahaan pendukung penuh kebijakan pengelolaan sampah nasional dan pengelolaan sampah melalui pemberdayaan masyarakat juga turut serta sebagai Sponsor melalui mereknya Le Minerale.
Sebagai pendamping dan penasehat kegiatan, Parahita Mulung melibatkan Indonesian Water Institute dan Harmoni Indonesia agar kegiatan berjalan tepat arah dan tepat manfaat.