JAKARTA - Holding badan usaha milik negara (BUMN) Industri Pertahanan bernama Defend ID baru saja diresmikan. Peluncuran holding ini merupakan bagian dari upaya pemerintah membangun dan mendukung pembentukan perusahaan induk pada perusahaan-perusahaan yang bergerak di bidang industri pertahanan.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berjanji akan membawa Holding BUMN Industri Pertahanan bernama Defend ID ini menduduki posisi ke-50 perusahaan terbesar bidang industri pertahanan dunia.
Seperti diketahui, Defend ID terdiri dari lima perusahaan BUMN di bidang industri pertahanan yaitu PT LEN Industri sebagai induk holding, PT Pindad, PT Dirgantara Indonesia, PT PAL Indonesia serta PT Dahana.
"Menjadi industri 50 terbesar di dunia dalam bidang industri pertahanan pada 2024," katanya dalam peresmian Holding BUMN Industri Pertahanan, Rabu, 20 April.
Lebih lanjut, Prabowo mengatakan kehadiran Defend ID juga diharapkan akan meningkatkan tingkat komponen dalam negeri menjadi 50 persen untuk teknologi-teknologi kunci.
"Dengan adanya Defend ID ini diharapkan bisa menjadi solusi untuk mempercepat kemandirian industri pertahanan Indonesia dalam memenuhi kebutuhan alutsisa dalam negeri baik dari segi kuantitas, SDM maupun kualitas teknologinya," jelasnya.
Menanggapi hal tersebut, Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan akan memegang janji untuk membawa Defend ID ke posisi 50 besar industri pertahanan dunia.
"Ini saya catat janjinya, janji ini saya catat. Defend ID akan jadi top 50 perusahaan pertahanan dunia," tuturnya.
BACA JUGA:
Jokowi mengaku dirinya sudah lama menantikan pembentukan holding tersebut. Ia mengaku sempat mendesak para menteri terkait agar segara merealisasi pembentukan Holding BUMN Industri Pertahanan.
"Karena itu saya mengapresiasi pembentukan holding BUMN Industri Pertahanan bernama Defend ID yang sudah lama ini saya tunggu-tunggu, dan saya kejar-kejar terus," tuturnya.
Lebih lanjut, Jokowi juga mengharapkan kehadiran Defend ID mampu menjadi sebuah lompatan untuk bertransformasi dalam membangun ekosistem industri pertahanan modern di masa depan.
"Dan mampu bersaing secara sehat dan menguntungkan," ucapnya.