JAKARTA - Salah satu gerai Alfamart di Kalimantan Selatan (Kalsel) ambruk hingga menimbulkan korban jiwa dan luka-luka. Corporate Affair Director PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) Solihin menyampaikan perusahaannya siap menanggung biaya pengobatan para korban ambruknya bangunan gerai Alfamart tersebut.
"Alfamart akan menanggung biaya pengobatan dan santunan kepada para korban. Ini sebagai bentuk keprihatinan kita, itu kondisi yang sama sekali kita harapkan tidak terjadi," katanya saat dihubungi VOI, Selasa, 19 April.
Solihin menyampaikan rasa prihatinnya atas kejadian tersebut. Ia mengaku telah mengirim tim untuk terjun langsung melihat kondisi di Kalsel. Termasuk juga untuk bertemu dengan keluarga para korban.
"Mewakili manajemen Alfamart, saya turut prihatin dan berbelasungkawa atas robohnya bangunan Toko Alfamart secara tiba-tiba. Pagi tadi dari kantor pusat sudah saya kirim beberapa orang untuk melakukan suatu bentuk keprihatinan kepada keluarga korban," ujarnya.
Solihin mengatakan pihaknya masih belum mengetahui penyebab pasti ambruknya bangunan minimarket tersebut. Sebab, peristiwa tersebut tejadi secara tiba-tiba. Meski begitu, dia memastikan semua korban telah berhasil dievakuasi pada pukul 09.40 waktu setempat.
"Alhamdulillah sudah berhasil semuanya dievakuasi. Dipastikan daripada tim yang melakukan pengecekan di sana dikoordinasi oleh Tagana Kalsel, kita ada posko Tagana di Kalsel itu berdasarkan informasi dan pengakuan keluarga sudah ditemukan semua tepatnya 21.40 WITA," tuturnya.
Sekadar informasi, 15 orang terjebak dalam reruntuhan bangunan minimarket di Kecamatan Gambut, Kabupaten Banjar Kalimantan Selatan (Kalsel) yang ambruk.
BACA JUGA:
Wakapolres Banjar Kompol Mohammad Fihim yang berada di lokasi kejadian mengatakan 15 orang tersebut merupakan data sementara dari hasil keterangan para saksi.
"Karyawan minimarket Alfamart sendiri yang bertugas ada enam orang, sisanya diperkirakan ada sembilan orang yang sedang berbelanja," kata Mohammad Fihim dikutip dari Antara, Senin 18 April.
Update terbaru, dari korban-korban tersebut tiga di antaranya ditemukan tewas karena tertimbun. Adapun delapan orang korban sudah ditemukan dalam keadaan hidup, termasuk di antaranya seorang relawan dan langsung dievakuasi ke rumah sakit.
Sementara, korban yang masih tertimbun sebanyak empat orang.