Bagikan:

JAKARTA - Schneider Electric hari ini, meresmikan Schneider Living Space, sebuah experience center yang menghadirkan pengalaman nyata memiliki konsep hunian yang smart dan sustainable. Berlokasi di Kembangan, Jakarta Barat, Schneider Living Space merupakan hasil kolaborasi Schneider Electric bersama dengan Trinity Solusi Powerindo, perusahaan SMARTHOME Solution Specialist.

Pada kesempatan tersebut, Schneider Electric menggelar talkshow "Smart & Sustainable Living Wujudkan Kualitas Hidup yang Lebih Baik" yang menghadirkan pembicara antara lain M. Farhan Lucky, Distribution Channel & Residential VP Schneider Electric Indonesia; Handy Aman, Principal Consultant Trinity Solusi Powerindo; Bramasta Putra Redyantanu, pengajar & arsitek RETDESIGN, dan Mima Anisakusuma, Owner @Homuliving.

Bramasta Putra Redyantanu mengatakan, pemanfaatan teknologi digital di sektor properti mulai dari gedung komersial, apartemen hingga perumahan terus meningkat dan tidak sedikit pengembang properti yang menawarkan konsep smart living sebagai nilai jual. Akses dan kualitas jaringan internet yang semakin baik, ketersediaan produk rumah tangga yang sudah dilengkapi dengan Internet of Things dan konsumen yang terampil dalam penggunaan tekonologi menjadi pendorong meningkatnya minat konsumen terhadap konsep hunian pintar.

"Mengutip studi yang dirilis oleh Statista, diperkirakan pendapatan pasar smart home di Indonesia dapat mencapai hingga 695,5 juta dolar AS di tahun 2025. Potensi pasar yang besar ini perlu dibarengi dengan mempersiapkan para arsitek dan kontraktor kita dengan pengetahuan dan keahlian terkait arsitektur smart home," kata Bramasta, di Jakarta, Kamis 24 Maret.

M. Farhan Lucky, Distribution Channel & Residential VP Schneider Electric Indonesia & Timor Leste mengatakan, hal terpenting dalam membangun konsep hunian pintar adalah bagaimana hunian tersebut dapat meningkatkan kualitas hidup penghuninya serta berdampak positif terhadap lingkungan. Hal ini mengingat 34 persen emisi karbon dunia dihasilkan dari sektor residensial.

"Dengan teknologi digital, kita dapat membuat rumah kita bekerja lebih cerdas, sangat efisien, dan mandiri, memenuhi kebutuhan energi mereka sendiri, dan mengelola penggunaan energi dan biaya operasional secara efisien. Di Schneider kami menyebutnya sustainable smart home of the future," jelas Farhan.

Kehadiran Schneider Living Space diharapkan akan dapat menjadi pusat percontohan dan edukasi bagi pelaku industri properti dan konsumen akhir terkait konsep smart & sustainable living. Tidak hanya itu, pengunjung juga dapat melihat konsep smart living masa depan yang terintegrasi dengan EV charging, di mana ke depannya akan menjadi kebutuhan dengan semakin berkembangnya ekosistem kendaraan listrik di Indonesia.

Schneider Living Space terdiri dari area safety & sustainable solution, area smart living solution, dan area connected room solution di mana di dalamnya para pengunjung dapat mencoba secara langsung solusi smart living dari Schneider Electric. Konsultan dari Trinity Solusi Powerindo juga siap memberikan konsultasi terkait perencanaan dan instalasi sistem smart living yang tepat dan efisien.

Handy Aman, Principal Consultant Trinity Solusi Powerindo menambahkan, selain sebagai experience center, Schneider Living Space juga dilengkapi dengan fasilitas coworking space, yang dapat menjadi tempat berkumpul para arsitek dan pelaku properti untuk saling berbagi dan bertukar ilmu terkait trend terbaru di sektor properti.

"Konsultan profesional kami memiliki pengalaman dan telah mendapatkan pelatihan dalam penerapan sistem smart living. Dan kami ingin membagikan pengetahuan ini kepada para mitra arsitek dan kontraktor," jelas Handy.

Sebagai pemilik rumah sekaligus desainer interior, Mima Anisakusuma, Founder @Homuliving mengatakan, bentuk rumah yang saat ini sudah mulai terbatas akibat adanya keterbatasan lahan dan budget membuat konsep smart living pada interior ini sangat dibutuhkan.

"Menciptakan kondisi interior yang mampu terlihat efisien, aman, nyaman, dan tentunya estetik adalah poin utama dari konsep smart living. Penerapan perangkat smart living perlu dikonsepkan secara matang agar menyatu dengan desain interior yang diinginkan pemilik rumah," tuturnya.

Saat ini pemilik rumah semakin menginginkan interior rumah yang lebih personal, unik dan mencerminkan nilai-nilai hidup mereka. Penggunaan furniture sebagai sekat ruangan area open space, ventilasi sebagai sumber cahaya dan sirkulasi udara, dan penggunaan perabotan multifungsi adalah beberapa tips sederhana padu padan rumah berkonsep smart living.

"Pemilihan sakelar juga menjadi cara sederhana karena saat ini tersedia sakelar yang desainnya elegan dan dapat dicetak sesuai dengan keinginan dan disesuaikan dengan konsep desain interior rumah, seperti AvatarOn dari Schneider Electric," ungkap Mima.