JAKARTA - Konglomerat asal Medan yang merupakan bos Musim Mas Group, Bachtiar Karim, membeli rumah bersejarah Tan Yeok Nee di 101 Penang Road Singapura dengan harga yang diperkirakan hampir Rp1 triliun.
Savills Singapura, agen pemasaran eksklusif dalam transaksi properti itu, dalam keterangan tertulisnya, dikutip Jumat 4 Maret, tidak merinci nilai transaksi pembelian rumah tersebut. Namun, menurut sumber pasar yang ditulis laman real estat EdgeProp, harga properti tersebut di kisaran 85 juta dolar Singapura (Rp899,55 miliar) hingga 88 juta dolar Singapura (Rp931,31 miliar).
Bachtiar Karim adalah memimpin perusahaan yang bergerak di bidang minyak sawit, Musim Mas Holdings. Produsen minyak goreng bermerek SunCo tersebut didirikan ayahnya, Anwar Karim, pada 1932 di Medan. Musim Mas Group kini berkantor pusat di Singapura.
Rumah bersejarah Tan Yeok Nee telah disiapkan untuk dijual pada Mei 2018 dengan harga indikatif setidaknya 93 juta dolar Singapura, atau sekitar 1.590 dolar Singapura per ft2 berdasarkan area strata 58.480 ft2. Namun, properti tersebut tidak dapat mengamankan pembeli pada saat itu.
Kemudian dipasarkan lagi pada Oktober 2021 dengan harga panduan indikatif 92 juta dolar Singapura. Menurut siaran pers Savills Singapura, proses penjualan properti komersial dengan status hak milik itu diharapkan selesai pada Mei tahun ini.
Direktur Senior Investment Sales & Pasar Modal di Savills Singapura, Yap Hui Yee, mengemukakan bahwa respons pasar untuk House of Tan Yeok Nee luar biasa dengan pihaknya menerima pertanyaan dari banyak pembeli baru dari China, Indonesia, Hong Kong, India, dan Korea Selatan.
Yap menambahkan bahwa ada permintaan yang kuat untuk aset komersial warisan di Singapura. House of Tan Yeok Nee dimiliki bersama oleh Perennial Holdings dan Charles Quay International. Menurut siaran pers, pembeli adalah entitas yang terkait dengan keluarga Bachtiar Karim.
"Divestasi House of Tan Yeok Nee, bersama dengan mitra kami, adalah bagian dari strategi daur ulang modal aktif kami. Kami senang bahwa aset warisan ikonik akan menulis bab kepemilikan berikutnya dengan keluarga bereputasi yang sesuai dengan statusnya," kata Manajer Umum Senior Manajemen Investasi & Aset (Singapura) dari Perennial Holdings, Yeoh Szu Wooi.
BACA JUGA:
Properti ini adalah salah satu dari 73 bangunan di Singapura yang ditetapkan sebagai Monumen Nasional. Dari kelompok bangunan eksklusif ini hanya sembilan yang dikategorikan komersial dan lima dari bangunan komersial ini berada di tangan swasta. Rumah tersebut pernah menjadi milik Tan Yeok Nee, pengusaha kelahiran Chaozhou, Guangdong, China, yang membangunnya pada 1885.
Pada 2000 hingga 2015 bangunan itu digunakan sebagai kampus University of Chicago Booth School of Business untuk Awilayah Asia sebelum mereka pindah ke Hong Kong.
Properti bersejarah ini juga dianugerahi Penghargaan Warisan Arsitektur pada 2001 oleh Dewan Pengembangan Kembali Perkotaan, dan memenangkan pengakuan khusus di FIABCI (Federasi Real Estat Internasional) Prix d'Excellence Awards pada 2002 sebagai pengakuan atas restorasi sensitifnya pada 2000.
Chayadi Karim, juru bicara pembeli mengatakan, rumah Tan Yeok Nee adalah aset penting dengan daya tarik abadi dan nilai abadi.
"Keluarga kami berharap untuk menghargai sejarah panjang dan berharganya dan saat ini menjajaki berbagai strategi investasi bagi generasi modern untuk menikmati keajaiban konservasi ini," kata Chayadi.