Kabar Gembira, Pertamina Tambah Pasokan BBM dan Elpiji di Kalimantan untuk Antisipasi Meningkatnya Permintaan pada Natal dan Tahun Baru
Ilustrasi. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Pertamina menambah pasokan bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji sebesar 1,8 hingga 26 persen di seluruh Kalimantan untuk mengantisipasi meningkatnya permintaan komoditas strategis itu saat Natal dan Tahun Baru 2022.

"Kami tambah pasokannya antara 1,8 persen hingga 26 persen dari kondisi normal, sesuai jenis BBM dan kemasan elpijinya," kata General Manager (GM) Eksekutif PT Pertamina Patra Niaga Freddy Anwar, di Balikpapan, dikutip dari Antara, Selasa 21 Desember.

Freddy merinci, untuk seluruh Kalimantan, BBM jenis pertalite stoknya ditambah 5,4 persen atau menjadi 5.733 kiloliter (KL) dari kebutuhan konsumsi rata-rata harian sebesar 5.440 KL.

Untuk wilayah Kalimantan Timur, stok pertalite ditambah 7,7 persen dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 1.585 KL per hari menjadi 1.707 KL per hari.

Untuk BBM jenis pertamax ditambah sebesar 7,1 persen dari 1.333 KL per hari menjadi 1.428 KL per hari di wilayah Kalimantan. Untuk Kaltim, stok pertamax ditambah sebesar 6,5 persen menjadi sekitar 176 KL per hari.

BBM pertamax turbo stoknya juga dinaikkan sebesar 10 persen dari konsumsi normal bulanan, dari 47 KL per hari menjadi 52 KL per hari di wilayah Kalimantan.

Untuk Kaltim, pasokan pertamax turbo ditambah 25 persen, dari sekitar 12 KL per hari menjadi 15 KL per hari. Begitu pula dengan bahan bakar jenis solar. Pasokan solar untuk Kalimantan ditambah 1,4 persen, dari 2.532 KL per hari menjadi 2.568 KL per hari.

"Namun untuk konsumsi Kalimantan Timur belum kami tambah dari 605 KL per hari," ungkap Freddy.

Solar kualitas tinggi dexlite, ditambah persediaannya sebesar 6,5 persen dari konsumsi normal bulanan atau dari sekitar 944 KL per hari menjadi 1.005 KL per hari hari di Kalimantan.

Untuk Kaltim peningkatan stok dexlite 26 persen dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 228 KL per hari menjadi 286 KL per hari.

Untuk Pertamina dex sebesar 1,8 persen dari konsumsi normal bulanan atau sekitar 47,9 KL per hari menjadi 48,8 KL per hari di wilayah Kalimantan.