Ganjar Pranowo Minta Warga Pegunungan Siaga Gempa Pergerakan Sesar
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo (DOK VIA ANTARA)

Bagikan:

SEMARANG - Gubernur Jawa tengah Ganjar Pranowo meminta warga di daerah pegunungan untuk siaga terkait dengan adanya gempa akibat pergerakan sesar, sehingga dapat mengurangi risiko bencana yang ditimbulkan.

"Saya ingatkan daerah lain agar siaga seperti pegunungan tengah, yakni Wonosobo, Temanggung, Purworejo, Purbalingga, Cilacap, Banyumas, itu rawan longsor," kata Ganjar Pranowo di Semarang, dikutip Antara, Minggu, 24 Oktober.

Ganjar menjelaskan Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jateng bersama tim geologi terus memantau pergerakan sesar yang mengakibatkan terjadinya rentetan gempa bumi di Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang.

"Ini terus dipantau, apakah sudah mencapai keseimbangannya, karena tim lagi bekerja, maka diasumsikan kita mesti siaga di daerah-daerah sesar," ujarnya.

Sebagai tindak lanjut penanganan gempa di Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang, Ganjar mengaku sudah berkomunikasi dengan kepala daerah di dua wilayah tersebut.

Ganjar Pranowo meminta segera digelar apel siaga yang melibatkan Forkompimda dan sukarelawan sebagai bentuk kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana pada musim hujan, tidak hanya gempa saja.

Menurut dia, apel siaga tersebut bagian dari sosialisasi kepada semua pihak dalam upaya mengurangi risiko bencana.

"Pada beberapa titik rawan bencana, saya minta dilakukan simulasi evakuasi dengan menggunakan seluruh kemampuan dan peralatan yang ada, sehingga bisa dilakukan penyelamatan lebih cepat serta mengurani risiko bencana," kata Ganjar.

BMKG mencatat terjadi rentetan gempa bumi di Salatiga, Banyubiru, Bawen, dan Ambarawa, Jawa Tengah sejak Sabtu, 23 Oktober dini hari pukul 00.32 WIB yang dipicu oleh sesar aktif.

Episenter gempa terletak pada koordinat 7,296 LS dan 110,38568 BT tepatnya di darat pada jarak 13 km arah barat laut Kota Salatiga dengan kedalaman hiposenter 6 km.

Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa memiliki magnitudo 3,0 diikuti tujuh kali rentetan gempa susulan (aftershocks), dengan magnitudo 2,9, selanjutnya 2,5 lalu 2,6 dan 2,1 serta 3,0 dan 2,7 yang terjadi pukul 6.44.56 WIB.

BMKG mencatat setidaknya 31 gempa susulan yang terjadi hingga Minggu siang.