Bagikan:

JAKARTA - Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia memaparkan, masyarakat yang menginginkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) berakhir, jumlahnya meningkat dari survei beberapa bulan lalu.

Berdasarkan hasil survei mengenai opini publik terhadap COVID-19 dari dimensi kesehatan dan ekonomi, Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Murtadi menyebut saat ini sebanyak 60,6 persen masyarakat menganggap PSBB sudah cukup dan bisa dihentikan agar ekonomi segera berjalan.

"Belakangan, kasus COVID-19 malah naik bahkan melampaui China. Sementara, masyarakat sepertinya sudah sampai pada titik frustasi untuk tetap stay at home. Sebab, pada titik tertentu, kalau stay at home mereka enggak bisa makan," kata Burhanuddin dalam webinar, Selasa, 21 Juli.

Lalu, ada 34,7 persen masyarakat yang menganggap PSBB lebih baik tetap dilanjutkan agar penyebaran virus corona bisa diatasi. Kemudian, ada 4,7 persen responden yang menjawa tidak tahu atau tidak menjawab.

Sementara, dalam survei yang dilakukan pada Mei lalu, masyarakat yang menginginkan PSBB dilanjutkan lebih banyak daripada mengakhiri. Pada bulan Mei, ada 43,1 persen masyarakat yang meminta PSBB diakhiri.

Namun, ada 50,6 persen masyarakat yang masih ingin PSBB dilanjutkan pada bulan Mei. Lalu, ada 6,3 persen masyaakat yang menjawab tidak tahu atau tidak menjawab. 

"Sekarang petanya berubah sekali. Kalau kita cek di sini ada perubahan luar biasa. Sebelumnya pada dua bulan lalu, yang meminta PSBB dilanjutkan mayoritas, namun sekarang justru menjadi minoritas," ucap dia.

Lebih lanjut, jika melihat pandangan masyarakat soal kebijakan PSBB menurut demografi, yang paling banyak menginginkan agar PSBB diakhiri adalah masyarakat dengan etnis Betawi dengan porsi 83,2 persen dan Sunda 71,7 persen.

Sementara, masyarakat etnis Betawi yang ingin agar PSBB dilanjutkan sebesar 14,6 persen dan masyarakat Sunda yang ingin PSBB berlanjut sebesar 22,2. Selebihnya, pada etnis lain juga lebih banyak yang menginginkan agar PSBB dihentikan, namun perbedaannya tidak terlalu jauh dengan yang ingin PSBB berlanjut.

Sebagai informasi, survei ini dilakukan dalam rentang waktu 13 hingga 16 Juli 2020. Survei dilakukan kepada 1.200 orang dengan menggunakan kontak telepon pada responden yang telah diminta survei periode sebelumnya.

Survei ini memiliki margin of error (toleransi kesalahan) sebesar 2,9 persen dan memiliki tingkat kepercayaan sebanyak 95 persen. Sampel berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.