JAKARTA - Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri masih menyelidiki kasus dugaan pembobolan 91 juta data konsumen Tokopedia. Langkah awal yang dilakukan polisi adalah meminta keterangan terhadap karyawan informasi dan teknologi (IT) Tokopedia.
Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Awi Setiyono mengatakan, tiga karyawan Tokopedia sudah dimintai keterangan. Mereka diminta menjelaskan sistem keamanan perusahaan mereka.
"Direktorat Siber sedang melakukan klarifikasi terhadap rekan-rekan dari internal Tokoped. Sudah ada tiga orang yang diklarifikasi antara lain IT security," ucap Awi di Jakarta, Selasa, 14 Juli.
Selain itu, sambung Awi, penyelidikan juga masih seputar penelusuran kepada IP Address yang mecoba masuk ke situs Tokopedia. Tetapi, tak dijelaskan secara merinci soal sejauh mana hasil penerlusuran tersebut.
"Sampai saat ini Direktorat Siber masih melakukan penyelidikan dan masih melakukan analisa anomali IP Address yang masuk ke Tokopedia," ungkap Awi.
Adapun perkara ini bermula pada Mei 2020, lalu. Sebanyak 91 juta data pengguna Tokopedia disebut-sebut sudah diretas. Data pengguna itu pun diperjualbelikan di media sosial.
Sehingga, pihak manajemen Tokopedia yang diwakili, VP of Corporate Communications, Nuraini Razak melaporkan kasus ini kepada polisi. Mereka mengklaim informasi penting milik pengguna tetap terlindungi.
"Kami telah melaporkan hal ini ke pihak kepolisian dan juga mengingatkan seluruh pihak untuk menghapus segala informasi yang memfasilitasi akses ke data yang diperoleh melalui cara yang melanggar hukum," kata Nuraini.