Bagikan:

JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengajak semua pihak untuk menyukseskan program percepatan pengendalian pencemaran dan kerusakan Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum atau Program Citarum Harum.

"Program ini sudah berjalan dengan maksimal, saya ingin apresiasi semua pihak yang telah bahu membahu menjadikan Citarum Harum ini berhasil," kata Luhut dikutip Antara, Selasa, 7 September.

Dalam kunjungan kerjanya ke Bandung untuk meninjau Citarum, Luhut mengunjungi TPA Cicabe dan kantor command center Satgas Citarum Harum yang terletak di kawasan Dago, Bandung.

Di TPA Cicabe rencananya akan dibangun Tempat Pengolahan Sampah Terpadu menggunakan teknologi RDF (TPST-RDF), melalui skema Improvement Solid Waste Management Project (ISWMP). TPST ini ditargetkan mulai dibangun pada tahun 2022.

Pada lokasi yang sama juga telah beroperasi Pusat Daur Ulang (PDU) sampah yang telah beroperasi sejak tahun 2019, dengan fokus kegiatan untuk melakukan pemilahan, pengumpulan, dan pengolahan sampah anorganik.

TPST RDF tersebut akan mengolah sampah 20-30 ton per hari, yang akan menjadi bahan bakar RDF dengan total sekitar 6 ton/hari. Sampah akan dimanfaatkan oleh Indonesia Power untuk kebutuhan co-firing.

Sementara itu, di kantor command center, Luhut melihat secara langsung bagaimana pusat komando itu memantau secara langsung kondisi Sungai Citarum dan anak-anak sungainya.

Dalam arahannya, Luhut menyampaikan pentingnya kementerian lembaga dan pemerintah daerah bersama masyarakat dalam menyukseskan program Citarum Harum sehingga Sungai Citarum yang dulu terkenal kotor dapat kembali bersih dan bermanfaat bagi pertanian, air baku dan dapat dinikmati untuk kehidupan.

"Kita harus jadikan generasi penerus kita sebagai tumpuan, jangan sampai mereka terkendala gizi dan kesehatan karena sungai kita yang tercemar," ungkap Luhut.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebagai Komandan Satgas PPK DAS Citarum melaporkan hasil pelaksanaan Program Citarum Harum yang telah berlangsung selama tiga tahun.

"Tiga tahun lalu sungai ini masuk ke dalam kategori tercemar berat, tapi kini kita sudah berstatus cemar rendah," ungkap Ridwan Kamil.

Ia juga menunjukkan beberapa hasil kegiatan diantaranya terkait penanganan kualitas air, sampah dan limbah industri, juga ditunjukkan hasil nyata dari rehabilitasi DAS Citarum di mana beberapa lokasi telah berubah drastis dan menjadi kawasan rekreasi yang diminati masyarakat.